Tuban (pilar.id) – Penampakan kandang kambing mewah ini menghebohkan jagat media sosial, khususnya TikTok. Akun @nyonyasega berbagi video yang menunjukkan kandang tersebut, yang dengan cepat menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna internet.
Tidak seperti kandang kambing konvensional, tempat ini terlihat bersih dan indah, layaknya cafe atau tempat resto kelas atas.
Pemilik kandang yang tak lazim ini adalah Jericho Sega Deringo, seorang warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.
Katanya, ia menginvestasikan sekitar Rp 400 juta untuk menciptakan lingkungan mewah bagi hewan peliharaannya. Jumlah tersebut belum termasuk biaya untuk membeli kambing dan gaji karyawan yang membantu mengelola kandang.
Jericho Sega, yang sering disapa Sega, menjelaskan bahwa kambing-kambing yang ada dalam kandang adalah jenis kambing Breeding.
Ini adalah jenis beternak yang fokus pada perbaikan genetik untuk menghasilkan anak kambing dengan kualitas unggul, baik untuk tujuan pembibitan ternak besar maupun kecil. “Kambing ini adalah jenis kambing Breeding. Biaya pembuatan kandang saja bisa mencapai Rp 400 juta, belum termasuk biaya kambingnya,” ujar Sega.
Bangunan kandang yang terbuat dari kayu jati memiliki fasilitas yang tak biasa, termasuk televisi untuk hiburan karyawan. Lantai kandang yang bersih juga dirancang agar bisa dijadikan tempat duduk santai. Kandang ini mengusung konsep kebersihan dan kenyamanan yang jauh berbeda dari kandang-kandang konvensional.
Selain area kandang, terdapat bangunan kecil di halaman belakang dengan ukuran 3×2 meter. Bangunan ini difungsikan sebagai tempat khusus untuk merawat kambing Breeding, termasuk memberikan vitamin dan susu untuk anak kambing.
“Kandang ini terbuat dari kayu jati, dengan atap gavalun dan lantai keramik. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk membangunnya dengan biaya sekitar Rp 400 juta. Kandang ini memiliki ukuran 20 x 8 meter dan terdiri dari beberapa kamar dengan ukuran 3 x 2 meter, masing-masing untuk dua ekor kambing,” jelas Sega.
Sebelumnya, Sega bekerja di luar kota sebagai pegawai instansi pemerintah. Namun, dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan beralih menjadi peternak kambing Breeding. Selain usaha ternak kambing, Sega juga mengelola usaha ternak ayam, tetapi fokusnya saat ini adalah pada beternak kambing.
Dalam waktu 2 tahun, usaha beternak kambingnya berjalan lancar. Beberapa kamar di kandang telah diisi dengan puluhan anak kambing Breeding yang dibeli dari luar kota. Sega merencanakan untuk mengikuti kontes-kontes dengan kualitas kambing Breeding yang ia hasilkan.
Salah satu hal unik adalah bahwa setiap kamar kandang memiliki nama pemiliknya sendiri, yang artinya setiap kambing diberi nama oleh Sega. Ini mencerminkan kasih sayangnya terhadap hewan peliharaannya. Kesehatan kambing-kambing ini menjadi prioritas, dengan memberikan vitamin secara rutin dan menjaga kebersihan kandang setiap hari.
Sega mempekerjakan karyawan dari masyarakat sekitar, termasuk seorang kakek yang bertanggung jawab merawat kambing-kambing tersebut. Setiap harinya, anak kambing diberikan 6 liter susu, vitamin, buah pisang, serta diberi mandi dengan sampo dan kondisioner untuk menghasilkan kambing-kambing berkualitas yang siap untuk kontes.
Tak hanya itu, bahkan kotoran kambing diolah menjadi pupuk kompos melalui mesin selep yang dioperasikan oleh karyawan. Malam hari di kandang ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit yang menjadi favorit banyak orang.
Sega memiliki visi untuk mengembangkan kandangnya tidak hanya sebagai tempat penjualan kambing, tetapi juga sebagai pusat untuk kambing-kambing kontes, kambing kurban, dan kambing untuk akiqah. “Kandang ini dirancang untuk berbagai jenis kambing. Ada kambing untuk kontes kecantikan, ada yang untuk akiqah, ada juga yang untuk kurban. Jadi, kami ingin menyediakan beragam jenis kambing di sini,” tutup Sega dengan semangat. (ted)