Pontianak (pilar.id) – Kebutuhan satu bulan minyak goreng di Kalimantan Barat capai 4.162 ribu ton dengan kebutuhan konsumsi minyak goreng sebulan capai 0,76 liter sementara setahun mencapai 9,12 liter
Sementara hingga saat ini stok minyak goreng mencapai 22 ribu ton, sehingga dipastikan 3 hingga 4 bulan kedepan stok minyak di Kalbar aman. Kepala Disperindag dan ESDM Kalbar Syarif Kamaruzzaman mengakui jika ketersediaan minyak goreng di Kalbar aman. “Sejauh ini stok minyak goreng di Kalbar aman,” ungkapnya kepada pilar.id , Rabu (23/2/2022).
Sementara ketersediaan minyak goreng di Kalimantan Barat sebesar 30 persen dari perusahaan yang memproduksi minyak goreng yang berada di Kalbar di dua kawasan di Pontianak dan Mempawah yaitu PT.Wilmar. Meski belum memenuhi kebutuhan masyarakat Kalbar, masyarakat diimbau tak panik sehingga membeli minyak goreng secara berlebihan atau panik buying.
mengatakan ketersediaan minyak goreng di Kalbar tetap diupayakan oleh pemerintah sehingga tak perlu panik membeli dengan skala yang berlebihan. “Pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal ini minyak goreng yang memang memerlukan waktu agar semua retail hingga pasar tradisional dapat menerapkan satu harga yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” katanya.
Dijelaskan Kamaruzzaman bahwa pemerintah pusat saat ini telah mengirim staf dari Kementrian Perdagangan guna mengetahui kondisi 14 Kabupaten kota di Kalbar terhadap stok minyak goreng dan bersama Pemprov Kalbar akan mengambil beberapa langkah terkait kelangkaan minyak goreng yang membuat khawatir masyarakat luas. “Kami akan melakukan sidak diseluruh kawasan guna mengecek harga termasuk ketersediaan sehingga menghindari tindakan penimbunan minyak goreng,” jelasnya.
Diketahui minyak goreng terdiri dari minyak goreng premium, sederhana dan curah dengan masing-masing harga berbeda dengan ketersediaan stok yang juga tak sama disetiap kawasan di Kalbar.
“Kalau di Kalbar dengan 30 persen minyak goreng yang diproduksi Wilmar juga akan dijual sesuai dengan kapasitas mereka dalam memproduksi minyak goreng sementara kebutuhan minyak goreng juga dipasok dari luar Kalbar,” terangnya.
Untuk itu Syarif Kamaruzzaman menambahkan pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat agar ketersediaan minyak goreng terpenuhi. “Selain ke pusat kami terus melakukan koordinasi dengan para retail dan gudang yang menyetok minyak goreng di Kalbar,” tegasnya.
Iapun berharap dengan adanya Tim dari Kementrian Perdagangan, ketersediaan stok minyak dapat terpenuhi sehingga masyarakat tak lagi panik dan dapat membeli dengan satu harga yang telah ditetapkan pemerintah. “Koordinasi akan terus kami lakukan sehingga pantauan stok minyak goreng di Kalbar terus ada dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (dinaprihatini)