Jakarta (pilar.id) – Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham), terpilih menjadi mitra Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI), untuk mengembangkan Pusat Sumber Daya HAM Nasional (Pusdahamnas).
Kolaborasi ini diresmikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Konferensi Pengarusutamaan Kabupaten/Kota HAM 2022, yang dilakukan pada Kamis (20/10/2022) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.
Perlu diketahui, Pusdahamnas adalah termasuk Program Prioritas Nasional Komnas HAM RI tahun 2022-2024, yang bertujuan menyediakan sistem informasi berbasis elektronik dalam penerimaan, pengelolaan, pengolahan, pemanfaatan data, informasi, dokumen, instrumen HAM dan pengembangan jejaring sumber daya manusia di bidang HAM.
Hal ini dilakukan, karena menurut Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik, untuk meningkatkan kesadaran hak asasi manusia bagi aparatur negara dan masyarakat serta dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dengan baik.
“Banyak pihak yang sudah memperhatikan isu HAM namun dengan pemahaman yang salah. Maka, Komnas HAM bersama akademisi dan praktisi perlu meluruskan pemahaman tentang HAM dengan tepat ke masyarakat,” ucap Ahmad Taufan Damanik.
Pada pemilihan Ubaya yang menjadi satu dari sepuluh mitra dari kluster perguruan tinggi oleh Komnas HAM RI ini, mempertimbangan potensi Pusham Ubaya dalam penyediaan ragam sumber data yang mendukung peran Pusdahamnas Ubaya
Adanya kerjasama ini, Ketua Pusham Ubaya, Dr. Sonya Claudia Siwu mengatakan jika kesempatan ini bermanfaat bagi dosen dalam mengembangkan kajian-kajian HAM yang berkaitan dengan tridharma perguruan tinggi dan memperkuat pelaksanaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) bagi mahasiswa
Lanjut Sonya, bila Pusham Ubaya memiliki PUSDOKHAM (Pusat Dokumentasi HAM) yang berisi lebih dari 2500 judul buku referensi, 10 judul jurnal, 200 judul film yang terdiri dari film dokumenter dan berbagai cerita persoalan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
“Edukasi dan penelitian terhadap isu-isu HAM penting dalam rangka memberikan jaminan perlindungan dan mengupayakan penegakan HAM dan semua orang berhak mendapatkan edukasi tentang HAM,” ucapnya.
Dalam enam bulan ke depan, Pusham Ubaya berencana menambahkan data-data seperti video seminar, nama-nama pakar, serta pegiat HAM dari Ubaya. Data-data ini nantinya akan dihubungkan dengan Pusdahamnas.
Atas kerjasama ini, Rektor Ubaya, Benny Lianto, menyampaikan apresiasi serta menyambut baik kolaborasi bersama Komnas HAM, karena mendukung Ubaya sebagai salah satu mitra dalam pengembangan Pusdahamnas.
“Saya berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan dapat segera diimplementasikan di Ubaya serta masyarakat,” tutupnya. (jel/hdl)