Ngawi (pilar.id) – Suatu pagi di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Ngawi, rumah berwarna hijau dan putih yang telah berdiri kokoh selama lebih dari 130 tahun tetap menyimpan sejarahnya. Rumah tersebut adalah warisan dari seorang dokter rakyat dan pahlawan nasional, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, yang pernah menjadi kepercayaan Presiden Soekarno sebagai ketua BPUPKI.
Meskipun usianya telah mencapai lebih dari satu abad, rumah ini tetap terjaga dengan baik dan utuh. Dr. Radjiman, yang menghembuskan nafas terakhirnya di tempat ini, meninggalkan jejak perjuangan yang menginspirasi banyak orang, termasuk calon presiden nomor 03, Ganjar Pranowo. Kali ini, Ganjar meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah Dr. Radjiman pada Kamis (18/1/2024) dalam kunjungan kegiatan di Ngawi.
Ditemani oleh sang juru kunci, Sagimin, Ganjar menjelajahi setiap sudut rumah Dr. Radjiman, mulai dari gudang padi yang kini bertransformasi menjadi museum hingga rumah utama. Ganjar tak hanya melihat-lihat, tetapi juga mendengarkan cerita seputar tempat tidur dan tempat Dr. Radjiman melakukan kontemplasi.
“Ini dulu gudang padi yang kemudian diubah menjadi museum. Di sini, kita bisa melihat foto-foto Dr. Radjiman beserta sejarah hidupnya dan kata-kata penyemangat untuk generasi muda. Tempat ini juga menjadi lokasi di mana Pak Radjiman sering berkontemplasi, menunjukkan bahwa beliau tidak pernah melupakan warisan budayanya,” ucap Sagimin.
Ganjar dengan penuh perhatian memeriksa setiap detail dari rumah yang masih mempertahankan keasliannya. Dia mengabadikan momen tersebut dengan mengambil foto-quote Dr. Radjiman yang terpampang di dinding rumah.
“Museum dan rumah Dr. Radjiman ini menarik, karena kisah perjuangan dan quote beliau tertulis di sini. Hampir semua tulisannya sangat menginspirasi kita sebagai generasi muda,” kata Ganjar.
Salah satu quote yang mencuri perhatian Ganjar adalah kisah perjalanan hidup Dr. Radjiman, yang menceritakan bagaimana seorang anak kopral yang awalnya hanya mengantar anak Dr. Wahidin ke sekolah, mampu menjadi seorang dokter dan pahlawan nasional.
“Beliau adalah anak seorang kopral, yang tugasnya hanya mengantar anak Dr. Wahidin ke sekolah. Namun, dengan tekad kuat dan usaha keras, beliau akhirnya menjadi dokter dan pahlawan nasional. Ini adalah kisah luar biasa yang beliau tulis. Pesannya sangat jelas, bahwa tak ada yang instan, segalanya harus diperoleh melalui perjuangan,” tambahnya.
Ganjar menegaskan bahwa Dr. Radjiman mengajarkan pada generasi muda untuk terus berjuang. Dalam pandangannya, setiap orang dapat mencapai cita-citanya melalui perjuangan dan kerja keras.
“Beliau menulis, ‘siapapun bisa menjadi dokter.’ Ini berarti siapapun dapat menjadi apa pun asalkan bersedia bekerja keras,” tandas Ganjar.
Kehadiran Ganjar di rumah Dr. Radjiman disambut dengan antusias oleh warga setempat. Ribuan penduduk Ngawi berkumpul untuk menyambut calon presiden yang menjadi idola mereka.
Ganjar pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbincang-bincang dengan masyarakat dan mendengarkan keluhan serta aspirasi mereka. Berbagai masalah, mulai dari kelangkaan pupuk, pendidikan, stunting, hingga kesehatan, dibahas dalam interaksi Ganjar dengan warga setempat. (rio/ted)