Jakarta (pilar.id) – Tingginya kasus putus sekolah anak-anak penyandang disabilitas jadi perhatian khusus Suku Dinas (Sudin) Pendidikan II Jakarta Barat.
Untuk mengurangi tingkat putus sekolah anak penyandang disabilitas, Sudin Pendidikan II Jakarta Barat akan membuka Posko Layanan Disabilitas.
Melalui Posko Layanan Disabilitas ini, Sudin Pendidikan II Jakarta Barat berharap tingkat putus sekolah anak-anak penyandang disabilitas nantinya bisa mengalami penurunan.
Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional, mayoritas penyandang disabilitas tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
“Sekitar 29,33 persen masyarakat disabilitas berusia 15 tahun ke atas yang tidak melanjutkan pendidikan dasar. Serta 20,51 persen penyandang disabilitas pada akhirnya tidak mengenyam pendidikan sama sekali,”terang Kepala Sudin Pendidikan II Jakarta Barat, Junaedi, Senin (16/1/2023).
Lebih lanjut, Junaedi menerangkan bahwa jumlah siswa disabilitas di Jakarta Barat saat ini mencappai 1.942 siswa.
Dimana, 820 diantaranya saat ini bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Sisanya, 1.124 siswa di sekolah inklusi,” kata Junaedi.
Untuk itu, mereka mencoba membuat inovasi dengan membuka posko pelayanan bagi siswa disabilitas tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
Posko ini akan dibuka mulai Maret 2023. Tujuannya adalah memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa disabilitas.
“Pembentukan posko pelayanan disabilitas bertujuan agar siswa penyandang disabilitas mendapatkan treatment pengajaran yang baik dan benar,” lanjut Junaedi.
Nantinya posko tersebut akan memberikan beberapa pelayanan seperti konsultasi, penyedia alat pengajaran atau alat bantu bagi siswa disabilitas.
“Sehingga, pendampingan bagi siswa disabilitas untuk mendukung potensi siswa samapi dapat lulus berkualitas,” tutup Junaedi. (fat)