Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Kota Jakarta Barat secara konsisten terus berupaya melakukan upaya pelestarian budaya Betawi.
Salah satunya dengan melakukan pembinaan dan menggelar lomba yang diikuti oleh sanggar seni Betawi yang ada di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Barat mencatat ada 103 sanggar seni Betawi yang telah terdaftar sebagai binaan.
Dari jumlah 103 sanggar seni tersebut, 80 diantaranya merupakan sanggar pencak silat.
“Sisanya ada sanggar seni tari, gambang kromong, rias pengantin, dan kuliner khas Betawi,” ujar Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Barat, Ahmad Syaropi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Pembinaan rutin yang diberikan kepada ratusan sanggar seni Betawi tersebut, diharapkan akan mampu menjadi perantara pelestarian budaya Betawi di Jakarta Barat.
Selain melakukan pembinaan, setiap tahunnya, Sudin Kebudayaan Jakarta Barat menurut Syaropi juga turin menggelar berbagai jenis lomba yang diikuti oleh 103 sanggar seni Betawi tersebut.
“Lomba digelar untuk menguji konsistensi pemilik sanggar dalam melestarikan budaya Betawi. Ini menjadi alat ukur kami,” ungkapnya.
Di sisi lain, Syaropi juga mengakui bahwa ada banyak sanggar seni budaya yang tidak berhasil melakukan regenerasi.
Sehingga, eksistensinya perlahan menghilang. Hal tersebut, menurut Syaropi terjadi akibat pengkaderan yang kurang berjalan.
Masalah ini yang juga coba diselesaikan oleh Sudin Kebudayaan Jakarta Barat melalui pembinaan kepada sanggar seni budaya Betawi.
Terutama dengan terus menarik minat generasi muda agar mau melestarikan budaya Betawi di Jakarta Barat.
“Kami terus berupaya melestarikan budaya Betawi di Jakarta Barat, salah satunya dengan melibatkan generasi muda saat ini,” tandasnya. (fat)