Surabaya (pilar.id) – Mahasiswa UK Petra Surabaya berhasil memanfaatkan limbah sampah plastik menjadi sebuah produk bernilai ekonomi. Hal ini disampaikan dalam press conference yang digelar di Ruang Reka Asa, UK Petra Surabaya, Rabu (13/7/2022).
Suryo Putro Hutomo, mahasiswa tersebut, memiliki ide memanfaatkan plastik jenis High Density Polyethylene atau HDPE, seperti tutup botol shampo atau jenis plastik bertekstur keras yang dijadikan sebagai kerajinan.
Pada prosesnya Suryo menjelaskan jika dari awal project hingga terwujudnya kerajinan sampah plastik yang dikombinasikan dengan bahan kayu ini, memakan waktu hingga setahun.
“Mulai banget dari November tahun lalu, tetapi praktek ke lapangannya dimulai tahun ini. Saya bekerjasama dengan pengepul sampah serta pengrajin kayu di daerah Nganjuk, daerah asal saya,” ujar pria 22 tahun ini.
Dijelaskan pula, dalam pembuatannya, Suryo harus melebur plastik yang telah dicacah oleh pengepul sampah, dengan menggunakan oven tangkring sebanyak dua kali yang membutuhkan waktu sekitar satu jam.
“Pertama cacahan plastik di taruh di oven dengan kertas aluminium foil selama 30 menit, lalu dipelintir dengan sarung tangan anti panas, lalu di oven lagi 30 menit. Selanjutnya dipelintir lagi dan dipress, lalu diberikan ke pengrajin kayu,” paparnya.
Lebih rinci, setelah plastik lebur tersebut menjadi lempengan plastik padat. Waktu pengerjaan yang dikolaborasikan dengan kerajinan kayu ini membutuhkan waktu hingga dua minggu, tergantung pengrajin kayunya.
Atas inovasi yang ia beri nama Tu Tuk Tu ini, ia berharap bisa menjadi ladang perkerjaan yang baru bagi pengrajin kayu di daerah Nganjuk.
“Saya harap ini bisa lebih berkembang lagi, tak hanya membuat benda-benda kecil, namun bisa lebih besar, paling penting bisa menjadi ladang penghasilan bagi warga Nganjuk,” tutupnya. (jel/hdl)