Sleman (pilar.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman meluncurkan pembayaran retribusi parkir menggunakan QR Standar Indonesia (QRIS) di Bale Sembrama Budhayah, Gejayan, Sleman, Kamis (27/10/2022).
Uji coba e-parkir ini dilakukan serentak di tiga titik parkir antara lain Jalan Anggajaya, Pasar Potrojayan, dan Pasar Sleman.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana mengatakan uji coba ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan parkir melalui digitalisasi.
Arip menyebut, keunggulan pembayaran secara online diantaranya jumlah pembayaran yang pasti dan sesuai dengan jumlah yang ditarik, sehingga menjadi bagian pilihan yang difasilitasi BI bersama BPD DIY.
“Harus diakui proses digitalisasi keuangan telah merebak bagus di Kabupaten Sleman, jadi kami berupaya memberikan layanan parkir yang lebih baik dan meningkatkan retribusi jasa parkir,” katanya.
Untuk pembayaran non-tunai, lanjut dia, pihaknya akan menfasilitasi penggunaan QRIS sebagai langkah mengantisipasi masyarakat yang tidak membawa uang receh, tapi juga masih bisa membayar secara konveksional dengan uang tunai, masyarakat dapat memilih
Lebih lanjut, Arip menambahkan nantinya juru parkir (jukir) selain selain menggunakan atribut parkir juga akan menggunakan kalung barcode yang dapat di scan untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran retribusi parkir.
Diharapkan, uji coba digitalisasi ini dapat mengoptimalkan pemungutan retribusi parkir di Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan launching retribusi parkir melalui transaksi digital QRIS akan lebih mempermudah yang pengguna parkir ataupun jukir. Menurutnya, hal tersebut merupakan kemajuan di Kabupaten Sleman yang ditargetkan hingga 2024 semua tempat parkir di Sleman tersedia pembayaran melalui QRIS.
“Sample nya empat titik dulu, nanti secara bertahap semua tempat parkir di sleman akan disediakan QRIS. Kami berharap, nanti semua tempat parkir di Sleman bisa merata pakai QRIS karena mempermudah, memperlancar dan ini merupakan kemajuan teknologi, masyarakat tidak harus bawa uang receh, sudah tinggal pakai QRIS sudah terlaksana dengan baik,” terang Kustini.
Kustini menyebut, adanya 1.212 Padukuhan yang terpasang internet gratis se-Kabupaten Sleman mendorong masyarakat melek digital yang semakin dekat dan mudah diakses oleh masyarakat di Kabupaten Sleman.
Upaya ini merupakan bagian dari menfasilitasi proses digitalisasi khususnya perkembangan ekonomi digital untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. (riz/hdl)