Tarakan (pilar.id) – Pertamina EP (PEP) Tarakan Field telah menyelenggarakan Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET dan Seminar Hari Lingkungan Hidup untuk siswa SMP dan SMA di kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung lingkungan berkelanjutan dan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema yang sama dengan United Nation tahun 2023, yaitu ‘Solusi untuk Polusi Plastik’.
Superintendent HSSE PEP Tarakan Field, Ramona Ginting, menjelaskan bahwa Indonesia saat ini menghadapi masalah besar terkait jumlah sampah yang mencapai 23 juta ton, di mana 18 persen di antaranya adalah sampah plastik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen untuk mendukung solusi terhadap masalah sampah, khususnya plastik.
“Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET ini bertujuan untuk mengurangi sampah, terutama botol bekas, dan meningkatkan nilai tambah dari botol bekas tersebut. Melalui lomba ini, peserta diharapkan menjadi lebih peduli dan bijak dalam mengelola sampah plastik, sehingga mereka dapat menjadi Agent of Change di sekolah masing-masing,” tambah Ramona.
Penilaian dalam lomba ini didasarkan pada aspek utilitas atau kegunaan, keaslian karya atau originalitas, kreativitas dalam menciptakan produk yang unik dan memberikan nilai tambah pada sampah tersebut, serta komposisi sampah botol plastik PET.
Juara pertama Lomba Kreasi Sampah Botol Plastik PET diraih oleh kelompok “Creative Fashion” dari SMAN 2 Kota Tarakan dengan karya tempat sampah dari botol bekas. Hasil karya peserta lainnya termasuk meja dan kursi ecobrick, tempat sampah, akuarium, dan media tanam hidroponik yang terbuat dari sampah botol plastik PET.
Widi, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Tarakan, memberikan apresiasi kepada peserta yang telah antusias dalam daur ulang kreatif, sehingga botol plastik bekas dapat dimanfaatkan kembali dengan nilai tambah. Ia juga mengajak semua peserta untuk terus mengembangkan kreativitas dalam mendaur ulang sampah botol plastik.
Dalam kesempatan terpisah, Manager PEP Tarakan Field, Isrianto Kurniawan, mengungkapkan bahwa setiap harinya kota Tarakan menghasilkan sekitar 194 ton sampah, di mana hanya 156 ton yang dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Mayoritas sampah yang tidak terkelola tersebut adalah sampah plastik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Isrianto, lomba ini merupakan bagian dari program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) Perusahaan dan merupakan langkah nyata untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG), khususnya tujuan 12 yang berkaitan dengan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Kami akan terus menjalankan operasi migas yang ramah lingkungan serta melakukan upaya-upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (hdl)