Kutai Kartanegara (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama dengan dukungan SKK Migas, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai induk perusahaan, telah menggelar Steel First Cut Ceremony untuk Proyek Bekapai Artificial Lift (BKPAL).
Proyek ini melibatkan penggunaan inovasi dan teknologi berupa pemasangan Gas Lift Compressor Package dan komponen pendukungnya di Lapangan Bekapai, Kalimantan Timur.
Acara ini menandai dimulainya tahap fabrikasi proyek yang telah berjalan sejak 1 Desember 2022, dengan partisipasi 100 persen pekerja lokal. Tahap-tahap selanjutnya termasuk offshore installation, commissioning, dan start-up, dengan target penyelesaian seluruh pekerjaan pada Februari 2024.
Seremoni Steel First Cut dihadiri oleh Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalimantan Sulawesi (KalSul), Deddy Hidayat, VP Production & Project PHE, Iman Budi Hartawan, serta jajaran manajemen lainnya. Acara ini diselenggarakan di PT Meindo Elang Indah di Handil, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, General Manager PHM Setyo Sapto Edi mengungkapkan bahwa proyek Bekapai Artificial Lift bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak dari Lapangan Bekapai. Proyek ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas di lapangan yang telah matang.
Selain fokus pada peningkatan produksi, PHM juga memberikan perhatian khusus pada aspek keselamatan kerja. General Manager Edi menyatakan bahwa keselamatan kerja adalah nilai utama perusahaan, dan setiap individu memegang peran penting dalam menjalankan prinsip kebijakan, peraturan, dan praktik terbaik dalam bidang keselamatan.
Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalimantan Sulawesi, Deddy Hidayat, menyambut baik upaya PHM dalam mempertahankan tingkat produksi di Wilayah Kerja Mahakam. Proyek Bekapai Artificial Lift menjadi bagian dari langkah strategis SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada tahun 2030.
Deddy Hidayat menjelaskan bahwa proyek ini adalah hasil dari strategi pertama SKK Migas, yaitu Mempertahankan Tingkat Produksi Eksisting. Dengan peningkatan fasilitas ini, diharapkan produksi minyak di Lapangan Bekapai akan meningkat sebesar 2,5 juta barel (MMbbl) minyak dan 1,4 miliar kaki kubik (BCF) gas.
VP Production & Project PHE, Iman Budi Hartawan, berharap bahwa proyek Bekapai Artificial Lift akan memperpanjang usia produksi sumur-sumur yang terhubung ke platform BG dan BL hingga tahun 2030. Ini merupakan tantangan teknis yang signifikan karena melibatkan modifikasi anjungan yang telah mengalami modifikasi sebelumnya. Keberhasilan proyek ini menjadi kunci untuk menjaga ekonomi proyek dan produksi yang tepat waktu.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) adalah anak perusahaan PHI yang beroperasi di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. PHM bersama dengan anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus berinovasi dan menerapkan teknologi untuk menghasilkan energi yang efisien, aman, handal, patuh, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social, Governance). (ren/ted)