Tenggarong (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina telah menjalin kolaborasi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Masyarakat Desa Sepatin dalam mendukung pengembangan Proyek Tunu F-Inland Phase 2 di Wilayah Kerja Mahakam, Kalimantan Timur.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara PHM dan LPM Desa Sepatin menjadi langkah awal dalam kerjasama ini. MOU diserahkan oleh General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, kepada Ketua LPM Desa Sepatin, Bandu Rasyid, dengan saksikan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, pada pertengahan Agustus lalu.
Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi kemitraan PHM dalam program pengembangan masyarakat di wilayah operasional perusahaan serta penciptaan nilai bersama bagi semua pemangku kepentingan.
“Dalam kemitraan ini, kami memberikan peluang pekerjaan kepada pemuda yang tergabung dalam LPM Desa Sepatin untuk melaksanakan aktivitas pengerukan guna mendukung pengembangan sumur-sumur migas baru di Proyek Tunu F-Inland, yang terletak di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,” jelas Setyo, seperti disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/9/2023).
Setyo menekankan bahwa kolaborasi antara PHM dan LPM Desa Sepatin pada Proyek Tunu Inland Phase 1 telah membantu menyelesaikan 12 sumur di 4 lokasi dan telah memproduksi sesuai rencana. Proyek ini dimulai pada tahun 2018.
“Untuk Proyek Tunu F-Inland Phase 2, PHM berencana untuk melakukan pengeboran 15 sumur migas yang akan dimulai pada Oktober 2023. Ini sangat penting untuk mendukung kelangsungan produksi migas PHM dan memenuhi kebutuhan energi nasional,” tambah Setyo.
Keterlibatan LPM Desa Sepatin dalam proyek Tunu F-Inland ini akan memberikan dampak positif ganda, seperti peningkatan lapangan kerja, pengembangan kapasitas SDM lokal, pembangunan kemampuan LPM sebagai organisasi pemuda, dan peningkatan rasa memiliki terhadap operasi migas di wilayah yang berdekatan dengan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Kukai, Edi Damansyah, mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan Proyek Tunu Inland. Ia berharap kerja sama yang baik antara PHM dan Kabupaten Kukar dapat terus berlanjut untuk keuntungan bersama.
Edi menambahkan bahwa dari 193 LPM di seluruh Kabupaten Kukar, LPM Desa Sepatin telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek skala besar seperti Tunu F-Inland. Ia mengajak semua pihak untuk memanfaatkan peluang yang diberikan oleh PHM dengan sebaik-baiknya.
PHM adalah anak perusahaan PHI yang fokus pada operasi hulu migas dengan mengutamakan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) di Wilayah Kerja Mahakam, Kalimantan Timur. Bersama dengan anak perusahaan dan afiliasinya PHI, PHM terus berinovasi dan menerapkan teknologi untuk menghasilkan energi yang aman, efisien, andal, patuh, dan berkelanjutan secara lingkungan. (ren/ted)