Jakarta (pilar.id) – Ketua DPR RI, Puan Maharani, memimpin Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan di Monas, Jakarta Pusat pada hari Minggu ini. Dalam pidatonya di hadapan para peserta aksi, Puan mengutuk keras tindakan kejam agresi militer Israel yang telah merenggut lebih dari 9 ribu nyawa.
Aksi Bela Palestina yang berlangsung di Monas ini menarik partisipasi sekitar 1,5 juta orang dari berbagai daerah di Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka, seperti Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, dan tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Puan tampak mengenakan syal berpola bendera Palestina dan topi hitam, sejalan dengan semangat aksi. Peserta aksi, dari anak-anak hingga orang dewasa, juga memakai atribut yang mendukung Palestina.
Saat tiba di lokasi, Puan disambut oleh Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, serta beberapa anggota DPR, antara lain Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Diah Pitaloka, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Gilang Dhielafararez, Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, dan Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma.
Dalam orasinya, Puan menyampaikan ketegasan dalam mengecam agresi militer Israel yang telah menghantam pemukiman penduduk, rumah sakit, sekolah, serta tempat ibadah seperti masjid dan gereja di Palestina. Ia juga menekankan perlunya mendukung kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari cita-cita perdamaian dunia, sesuai dengan semangat Pancasila dan konstitusi Indonesia.
“Saya berdiri di sini sebagai Ketua DPR RI untuk mengutuk dengan tegas kekejaman agresi militer Israel yang telah merusak pemukiman penduduk, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lain-lainnya. Ini adalah bentuk ketidakadilan terhadap rakyat dan bangsa Palestina,” kata Puan.
Puan, yang juga merupakan perwakilan dari PDI Perjuangan (PDIP), menyatakan keprihatinannya atas korban jiwa yang terus bertambah akibat konflik Israel-Palestina, termasuk anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah. Ia mendoakan semoga roh para korban diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan para korban luka dapat segera pulih.
Puan juga menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan Palestina dan mendesak Israel untuk menghentikan agresi militer terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa yang harus diperjuangkan dengan kerja keras dan kerjasama.
“DPR RI bersama-sama dengan organisasi internasional lainnya mengajak Pemerintah untuk terus memainkan peran aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Kami menyerukan agar Israel segera menghentikan agresi militer terhadap rakyat dan bangsa Palestina,” tambah Puan.
Puan juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, yang hadir atau tidak dalam acara ini, untuk memberikan dukungan moril dan materil kepada rakyat dan bangsa Palestina. Ia berharap agar kekejaman agresi militer Israel dapat segera dihentikan sehingga rakyat Palestina dapat hidup dalam damai.
Di akhir orasinya, Puan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merasakan penderitaan yang dialami oleh bangsa Palestina dan untuk terus mendoakan serta memberikan bantuan kepada mereka.
Puan telah lama konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia baru-baru ini memimpin delegasi parlemen Indonesia dalam menandatangani keberatan bersama terkait dengan kesimpulan sidang G20 Parliamentary Speaker’s Summit atau P20 ke-9 yang tidak mencakup isu kemanusiaan Palestina. Kesimpulan sidang tersebut mencakup isu konflik Rusia-Ukraina, namun tidak memasukkan isu Palestina, sehingga dianggap tidak seimbang.
Puan menegaskan bahwa Indonesia, sebagai masyarakat dunia yang merasakan penderitaan akibat konflik Israel-Palestina, akan terus berkomitmen untuk bersuara dalam penyelesaian konflik ini. Ia juga terus menyuarakan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina dalam pertemuan dengan pimpinan pemerintah dan parlemen negara lain.
Dalam salah satu pertemuan dengan Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Numan Kurtulmus, Puan meminta Turki dan negara-negara dunia lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan membuka koridor kemanusiaan bagi penduduk Gaza. Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan akar permasalahan di Palestina dengan mengakui kemerdekaan Palestina sesuai dengan parameter yang disepakati di PBB.
Aksi Bela Palestina ini menjadi salah satu momentum penting dalam upaya mendukung Palestina dan mendesak agar agresi militer Israel dihentikan sehingga rakyat Palestina dapat hidup dalam damai. Puan Maharani bersama jutaan peserta aksi lainnya berharap agar perdamaian dan kemerdekaan Palestina segera tercapai. (ted)