Tuban (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus berupaya mengatasi masalah harga bahan pokok dan meringankan beban masyarakat melalui operasi pasar murah serta penyaluran bantuan dan zakat produktif di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Kegiatan terbaru ini digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur yang ke-78 dan berlangsung di Pendopo Kridha Manunggal Tuban, Kabupaten Tuban, pada hari Senin (2/10/2023).
Dalam operasi pasar murah di Tuban, yang merupakan yang ke-25 dalam rangkaian serupa, bahan pokok disediakan dengan harga di bawah harga pasaran. Beberapa komoditas yang ditawarkan meliputi beras medium seharga Rp. 10.200 per kilogram, minyak goreng seharga Rp. 13.000 per liter, gula pasir seharga Rp. 13.000 per kilogram, dan telur ayam ras seharga Rp. 22.000 per kilogram. Selain itu, juga tersedia beragam produk makanan dan minuman khas Tuban dari industri kecil dan mikro (IKM).
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa operasi pasar murah dan penyaluran bantuan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pasokan kebutuhan dasar masyarakat. Ia berharap langkah ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dan mempermudah akses ke bahan pokok dengan harga terjangkau.
Khofifah juga menyebut bahwa operasi pasar murah ini juga merupakan upaya untuk menjaga harga beras yang saat ini di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa harga beras di Jawa Timur telah mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir, terutama jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Jawa.
Ia menjelaskan bahwa satu penyebab harga beras di atas HET adalah karena harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) di pabrik penggilingan telah melampaui HET, sehingga berdampak pada harga beras di pasaran. Namun, ia memastikan bahwa persediaan beras di Jawa Timur mencukupi dan bahkan berlebih. Provinsi ini juga memasok beras ke 16 provinsi di Indonesia Bagian Timur, termasuk Sulawesi Selatan, Riau, dan Bangka Belitung.
Khofifah mengajak seluruh daerah di Jawa Timur untuk menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada secara efektif. Ia menyarankan agar lahan yang terbatas dapat digunakan untuk bercocok tanam, bahkan dengan metode seperti polybag dan hidroponik.
Dalam konteks global, Gubernur Khofifah juga mengingatkan tentang krisis pangan, energi, dan keuangan yang sedang dihadapi dunia saat ini. Oleh karena itu, berbagai upaya mitigasi terus dipersiapkan, seperti pembuatan sumur pompa untuk mengatasi kekurangan air selama musim kemarau.
Setelah penyelenggaraan pasar murah, Gubernur Khofifah secara langsung menyalurkan berbagai bantuan, tali asih, dan zakat produktif kepada para Penerima Manfaat (PM) di Tuban, yang merupakan yang ke-14 dalam rangkaian serupa.
Bantuan yang disalurkan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Perlindungan Lanjut Usia (Plus) untuk 2.333 PM, bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) untuk 34 PM penyandang disabilitas, bantuan alat bantu mobilitas disabilitas sebanyak 37 unit, bansos Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) untuk 60 PM, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk buruh pabrik rokok lintas wilayah Jawa Timur asal Tuban untuk 26 PM.
Selain itu, tali asih juga disalurkan kepada 20 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), 20 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan bantuan transportasi untuk 30 Pendamping PKH.
Semua bantuan ini disalurkan melalui transfer tunai yang difasilitasi oleh Bank Jatim untuk memantau penggunaannya oleh para penerima manfaat.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyalurkan zakat produktif kepada 100 pelaku usaha ultra mikro di wilayah Tuban.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Khofifah yang telah memberikan berbagai bantuan dan zakat produktif kepada masyarakat penerima. Ia menilai bahwa tindakan tersebut adalah bentuk cinta Gubernur Khofifah terhadap masyarakatnya dan menjadi warisan positif yang menginspirasi.
Salah satu warga yang hadir di pasar murah, Kholisatul (26 tahun), merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa bahan pokok yang dijual di pasar murah memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga pasaran, terutama untuk beras. Selain itu, ia juga mengungkapkan rasa terharunya karena mendapatkan telur gratis sebanyak 1 kilogram sebagai tambahan dari Gubernur Khofifah.
Purwati, seorang penjual tahu petis di Tuban, juga merasa bersyukur atas bantuan zakat produktif dan paket sembako yang diberikan oleh Gubernur Khofifah. Ia berencana menggunakan zakat produktif tersebut sebagai modal tambahan untuk usahanya. (tok/ted)