Jakarta (pilar.id) – Beredar isu dana desa akan dikurangi bahkan dihapus selain hendak menyuarakan soal revisi masa jabatan kades, ratusan kepala desa (kades) dari seluruh Indonesia hari ini menggelar demonstrasi damai di depan Gedung DPR Senayan.
Mereka tergabung dalam Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI).
Ketua PAPDESI Kabupaten Ponorogo, Riyanto menjelaskan ratusan kades lain dari Bumi Reog sudah bergabung dengan ribuan kades lainnya di depan Gedung DPR. Mereka melakukan aksi damai dalam penyampaian aspirasi ke DPR RI.
“Kita para kades di Indonesia melakukan aksi damai dalam penyampaian aspirasi ke DPR,” ungkap Riyanto, Selasa (17/01/2023).
Sebanyak 253 kades di Kabupaten Ponorogo kemarin berangkat ke Jakarta. Dengan mengendarai 6 bus, mereka akan melakukan aksi damai dalam menyampaikan aspirasi yang diperjuangkan.
Dijelaskan Riyanto sebelumnya aspirasi yang disampaikan kepada wakil rakyat itu terkait masa jabatan kades dan dana desa.
“Para kades, setuju untuk merevisi masa jabatan menjadi 9 tahun. Dengan ketentuan, hanya boleh menjabat selama 2 periode,” urainya.
Sementara masa jabatan sekarang 6 tahun itu, menurutnya terlalu singkat. Sebab, residu kontestasi pemilihan kades di masyarakat belum pulih.
“Setelah dicoba 6 tahun, terlalu singkat. Kres atau ketegangan dari masyarakat saat pemilihan masih belum pulih. Sehingga belum bisa maksimal untuk melangkah,” tuturnya.
Selain itu, juga ada isu dana desa yang dikurangi atau malah dihilangkan. Jika itu benar-benar terjadi, maka desa akan lumpuh. Pemerataan anggaran APBN harus sampai ke desa-desa.
“Kades tidak terima jika isu dana desa itu terjadi. Makanya akan kita perjuangkan. Dana desa harus tetap ada,” pungkasnya. (beritajatim)