Kulon Progo (pilar.id) – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, mengakui keunggulan SMK Negeri 2 Pengasih di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan menyatakan bahwa sekolah tersebut berhak mendapatkan predikat A Plus berkat prestasinya yang luar biasa.
“Dari sisi asetnya, peralatannya, pengajarannya, dan kerja sama dengan industri, SMK Negeri 2 Pengasih bisa dikatakan sudah cukup lengkap. Ini bukan prestasi yang bisa diraih oleh semua SMK. Apalagi, SMK ini merupakan pusat keunggulan,” ujar Dede Yusuf di Kulon Progo, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
Menurutnya, keunggulan yang dimiliki SMK Negeri 2 Pengasih perlu menjadi acuan bagi SMK lainnya. “Banyak SMK yang masih kurang memiliki peralatan memadai. Ini perlu kita perbaiki ke depannya agar setiap SMK dapat mencapai standar yang setinggi SMK Negeri 2 Pengasih,” kata Politisi Fraksi Partai Demokrat.
Dede Yusuf juga mencatat bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan SMK masih menjadi salah satu penyumbang angka pengangguran di DIY, dan hal ini tidak sepenuhnya keliru. Ia menegaskan perlunya dorongan program-program yang dapat mengintegrasikan SMK dengan dunia industri untuk menciptakan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja.
“Dulu, saat program SMK Bisa digiatkan, banyak yang hanya mendirikan SMK di ruko-ruko tanpa peralatan yang memadai. Inilah yang menyebabkan SMK dianggap sebagai penyumbang pengangguran. Namun, kita harus melihat bahwa ada SMK seperti Negeri 2 Pengasih yang berhasil menjadi pusat keunggulan,” ungkap Dede Yusuf.
Dalam menghadapi masa depan, Dede Yusuf menekankan perlunya mendukung program-program yang dapat menjembatani SMK dengan dunia industri. “Kita perlu mendorong berbagai program agar SMK tetap terhubung dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Ini penting untuk menciptakan lulusan SMK yang siap bersaing di pasar kerja,” tambahnya. (riq/hdl)
Dede Yusuf Macan Effendi berharap SMK Negeri 2 Pengasih dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas dan relevansinya dengan dunia industri. (riq/hdl)