Surabaya (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak meninjau kegiatan Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2022 yang diadakan oleh Dekranasda Provinsi Jawa Timur di Grand City Surabaya, Kamis (3/3/22).
“Kita baru saja melakukan peninjauan hampir keseluruhan dari total 84 stand pameran yang menampilkan karya-karya yang yang bukan saja berkualitas tapi juga inovatif dan kreasi-kreasi baru kita lihat muncul bahkan di masa pandemi ini,” ungkap Emil.
Dalam kesempatan itu ia pun berterima kasih kepada Dekranasda kabupaten dan kota yang masih berkomitmen untuk mewadahi perajin untuk berkreasi di masa-masa sulit.
“Kami berterima kasih juga kepada instansi vertikal Jalasenastri kemudian BKOW atas atas dukungannya dan apresiasi keapda Debindo. Selamat ulang tahun ke 17 untuk Batik dan Aksesoris Fair,” kata Emil.
Ia pun menjelaskan, Pemprov Jawa Timur turut membangun sinergi yang menyeluruh. “Ada Diskop dan UKM, Disperindag, dan juga DPM. Segenap dinas-dinas ini kesemuanya budaya Pariwisata termasuk Biro Perekonomian bersama-sama untuk membangun kerja sama yang efektif kepada Dekranasda,” jelasnya.
Suami Arumi Bachsin ini kemudian memperkenalkan inovasi 3D Printing. Kini, kata Emil, perajin tak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk membuat karya-karya eksotis. Tidak hanya dalam bentuk kain, namun bisa dijahit menjadi tas atau baju.
“Pada saat ditaruh di tas ada rangka-rangka yang umunya diimpor dari luar negeri. Ini yang kadang-kadang membuat harganya malah turun karena pasaran. Kainnya sudah unik, tapi rangkanya dianggap pasaran. Dengan 3D Printing yang kerja sama dengan ITS itu bisa dilakukan customization penyesuaian untuk rangka-rangka itu tadi,” tutur Emil.
Untuk itu Wagub Emil mengapresiasi Dekranasda Jawa Timur yang telah mendorong 3D Printing di tahun ketiga dengan inovasi dan kolaborasi sehingga perajin bisa memanfaatkan teknologi guna meningkatkan nilai jual dan membangun efisiensi.
Sepeda kayu dari Bojonegoro, kata Emil, yang biasa di ekspor ke Ekuador saat ini bisa dibuat efisien dengan langsung di print di sana sehingga biaya ongkos kirimnya menjadi lebih efisien.
“Saya bicara dengan pak PJ Sekda ini akan diidentifikasi bagaimana kita akan mensinergikan ini dengan kebijakan dinas yang membidangi perekonomian maupun juga dinas pendidikan, yang mana kita punya banyak SMK yang memiliki talenta-talenta kreatif yang potensial untuk melakukan regenerasi di bidang kerajinan,” pungkasnya. (usm/hdl)