Jakarta (pilar.id) – Sebelum resmi mendirikan partai politik bernama Gelombang Rakyat (Gelora), Anis Matta mengaku pernah ditawari untuk membeli partai politik yang sudah jadi. Harga yang ditawarkan pun tak terlalu mahal di angka Rp1 miliar.
Namun, pria yang kini jadi Ketua Umum di Partai Gelora tersebut menolak tawaran tersebut. Membeli partai baru memang langkah yang cukup mudah. Sebab, ada beberapa jenjang formalitas pendaftaran yang bisa dilewati.
Namun, Anis Matta memilih untuk membentuk partainya sendiri dan meresmikannya pada 28 Oktober 2019.
“Bayar Rp1 miliar sudah jadi daripada bikin baru susah. Saya bilang enggak, kita bikin yang baru,” ungkap Anis, di Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Menurut Anis, dengan membeli partai sama saja menjatuhkan moral. Padahal dia ingin menunjukkan keseriusannya dalam berpolitik.
“Amal yang paling afdol itu adalah yang paling berat dan paling besar impactnya pada orang banyak, itulah politik,” kata Anis.
Hingga saat ini, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora sudah menerima berkas dari 25 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Dengan demikian, DPN Partai Gelora masih menunggu 9 DPW lagi.
“Partai Gelora tinggal menunggu berkas verifikasi parpol dari 9 provinsi/DPW, sehingga genap menjadi 34 provinsi/DPW yang akan dituntaskan paling lambat pada Selasa, 14 Juni 2022 mendatang,” ujar Anis.
Anis menyadari, dalam pendirian Partai Gelora banyak menemui berbagai kesulitan dan hambatan di lapangan, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Namun, semua hambatan tersebut dapat dilalui dan menunjukkan hasil yang menggembirakan saat ini.
Ia mencontohkan, Banten misalnya, secara wilayah terjangkau, tapi sebenarnya populasinya besar. Sementara Kepulauan Riau (Kepri) populasinya kecil, tapi geografisnya sangat luas berupa pulau-pulau.
“Tapi apa yang dilakukan Maluku naik kapal selama 5 hari ke Jakarta untuk mengantar berkas, bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” kata Anis.
Menurut Anis, saat ini Partai Gelora memasuki tantangan kedua yakni lolos sebagai peserta pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia yakin tantangan tersebut dapat dilalui Partai Gelora sebagaimana ketika lolos sebagai parpol berbadan hukum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) beberapa waktu lalu.
“Kita sengaja selesaikan pekerjaan ini lebih awal, supaya kita punya lebih banyak waktu untuk mengejar tantangan ketiga yang sebenarnya, yaitu Pemilu 2024,” jelas Anis.
Dia menegaskan, Partai Gelora tidak hanya sekadar mengejar target lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold/ PT) 4 persen, tapi mengejar kemenangan pemilu 2024. Karena itu, Partai Gelora akan segera menyusun timeliness of work (ketepatan waktu kerja) pemenangan pemilu 2024.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan, dengan adanya 25 DPW dari 34 DPW yang telah menyerahkan berkas verifikasi parpol, maka sudah 74 persen DPW yang sudah menunaikan tugasnya dalam menyerahkan seluruh dokumen kelengkapan untuk pendaftaran ke KPU. Ia menjelaskan, dari keseluruhan berkas, ada 58 persen DPD yang diikutsertakan dalam proses pendaftaran dan verifikasi, yaitu 299 DPD dari 514 DPD.
“Tapi bukan berarti tidak ada DPD kita yang sudah 100 persen capaiannya. Ini cuma memang untuk kebutuhan dan percepatan proses pendaftaran,” jelasnya.
Sementara DPC yang sudah diikutsertakan sebanyak 2.972 DPC dari 7.420 DPC atau sekitar 41 persen. Sedangkan jumlah yang sudah masuk untuk didaftarkan ke KPU sebanyak 123.571 anggota, yang dilengkapi KTA, KTP dan surat pernyataan anggota. Mereka telah mengcover 65 daerah pemilihan (dapil) DPR dari 80 dapil.
“Ini sudah bisa kita penuhi semua persyaratan pendaftaran ke KPU. Insya Allah ada 9 DPW lagi yang akan menyusul serah terima berkas. Jadwal terakhir tanggal 14 Juni 2022,” katanya.
Mantan Ketua Komisi I DPR RI ini menilai apabila 34 DPW Partai Gelora sudah menyerahkan berkas kelengkapan persyaratan daftar ke KPU, maka postur kekuatan teritorial Partai Gelora sudah Minimum Essential Force seperti dalam istilah TNI. Ia optimistis Partai Gelora lolos PT, namun partai menargetkan bisa melampaui ambang batas parlemen.
“Jadi tugas dan agenda kita selanjutnya, adalah menjadikan postur kekuatan teritorial kita menjadi Maksimum Essential Force hingga menjadi kekuatan pokok yang maksimal,” tegasnya.
Mahfuz mengaku sudah mendapatkan bocoran jadwal terbaru pendaftaran peserta Pemilu 2024 di KPU. Pendaftaran akan dibuka selama 6 hari, dari tanggal 8-14 Agustus 2024 seperti yang disampaikan Ketua KPU Hasyim Asyari dalam arahannya secara khusus kepada Partai Gelora pada Jumat (27/5/2022) lalu.
“Jadi komitmen kita di Partai Gelora, kita akan mendaftar di tanggal 8 Agustus 2020, hari pertama pendaftaran. Hari pertama jadi semangat, nomor satu terbangnya sejak awal. Dan tanggal 22 Desember 2022, kita akan ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2024,” katanya.
Ketua Pokja Verifikasi Parpol DPN Partai Gelora Achmad Chudori menambahkan, 9 DPW lagi yang akan menyusul menyerahkan berkas verifikasi parpol adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.
“Yang sudah siap hari Jumat, tanggal 3 Juni 2022 serah terima berkas Aceh dan Bangka Belitung, yang lain belum. Kita tunggu sampai tanggal 14 Juni 2022,” kata Chudori. (fat)