Surabaya (pilar.id) – World University Association for Community Development (WUACD) dari Universitas Airlangga (Unair) telah menjalin kemitraan dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dalam rangka memberikan akses pendidikan bagi anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Kim Kim, Malaysia.
Sebanyak 54 delegasi yang terdiri dari dosen dengan berbagai latar belakang ilmu telah dikirimkan oleh Unair untuk mengambil bagian dalam pengabdian masyarakat ini.
Dr. Mega Moeharyono Puteri, drg, PhD, Sp KGA(K), menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berupa kunjungan, tetapi juga melibatkan kolaborasi dengan UTM untuk menemukan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kim Kim.
Wilayah Kim Kim di Johor, Malaysia, merupakan pusat industri padat yang mengalami dampak lingkungan, seperti polusi dan penurunan kualitas kesehatan dan kehidupan masyarakatnya. Selain masalah lingkungan, terdapat juga tantangan signifikan terkait dengan pekerja migran Indonesia yang berada di Johor.
“Kami juga bekerja sama dengan KJRI Johor untuk membahas dan menemukan solusi terhadap masalah ini. Tidak ada jalan yang satu-satunya benar, tetapi ini adalah salah satu cara yang dapat diambil,” ujar Mega Moeharyono.
Salah satu dampak dari kehadiran pekerja migran tersebut adalah penurunan kualitas pendidikan anak-anak mereka akibat status hukum yang tidak jelas. Untuk mengatasi hal ini, program pendidikan khusus telah diselenggarakan bagi anak-anak pekerja migran, yang nantinya akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan.
“Kami berkolaborasi dengan sekolah Muhammadiyah yang bersedia menerima anak-anak pekerja migran ini,” tambah Mega.
Program ini merupakan implementasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama poin pertama mengenai mengakhiri kemiskinan dan poin ke-14 yang berfokus pada peningkatan kualitas air di Sungai Kim Kim.
“Program ini akan berlanjut hingga tahun-tahun mendatang dan mewakili kontribusi Unair dan Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut,” pungkas Mega. (ipl/hdl)