Surabaya (pilar.id) – Acara fashion show yang diadakan program Textile and Fashion Design UK Petra ini berhasil menghadirkan 28 busana bertemakan ‘Retro’ karya mahasiswa dalam acara bertajuk Soerabaia Fashion Tren 2023, di Oval Atrium Ciputra World Surabaya, Jumat (11/11/2022).
Hal tersebut, disampaikan Maria Nala Damayanti, penanggung jawab acara kegiatan dan dosen program Textile and Fashion Design UK Petra, bila 28 busana tersebut merupakan hasil karya dari 28 mahasiswa di kelas Design Thingking.
” Satu mahasiswa, satu desain, adanya acara ini sebagai kesempatan unjuk busana dan ajang implementasi pembelajaran bagi para mahasiswa di kegiatan berskala nasional,” urai Maria
Selain itu, Maria mengatakan bahwa mahasiswa semester tiga di mata kuliah Design Thinking ini, belajar banyak hal, mulai dari membuat baju dengan konsep tertentu, menerapkan konsep desain, hingga mengenali trend fashion di masa yang akan datang.
“Dalam pengerjaannya, mahasiswa diberi waktu sekitar satu bulan dengan bimbingan dosen tentunya,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tema yang dipilih, seperti yang disampaikan Dibya Adipranata Hody, sebagai dosen utama mata kuliah Design Thinking, bila tema Retro memang sengaja dipilih, sebab tema tersebut menjadi salah satu sub tema dalam trend forecasting 2023/2024 dari buku Fashion Tren Forecasting 23/24.
“Nantinya karya para mahasiswa ini, akan masuk penilaian Ujian Akhir Semester (UAS), yang dinilai yaitu buku konsep dan satu wujud busana jadi. Termasuk di dalamnya desain polanya, estetika dan lain-lain,” sebut Dibya yang juga Designer Indonesia Fashion Chamber.
Dalam acara tersebut, terdapat salah satu karya mahasiswa yang cukup unik, yaitu karya dari Jessica Dorothy. Dirinya membuat busana berjudul “Re-tro Today? Insert Coin To Play” yang bisa digunakan oleh usia 19-25 tahun.
“Desain busana ini terinspirasi dari aesthetic retro pada tahun 80an, yang mana Arcade Games saat itu menjadi salah satu permainan yang digemari,” jelasnya.
Lebih rinci, Jessica merinci, bila Arcade Games merupakan mesin permainan hiburan yang dioperasikan dengan koin yang terpasang di tempat-tempat bisnis umum seperti restoran, bioskop dan lain-lain. Ciri khasnya ialah karakteristik gambar yang masih berupa pixel.
“Sehingga desain baju, konsep pixelnya, dituangkan melalui bentuk pinggiran baju yang tidak rata dengan aksesoris yang nampak seperti pixel. Kemudian warna dasarnya hitam dan warna neon, serta ditambah sentuhan lampu LED seperti lampu neon,” pungkas Jessica. (jel/hdl)