Pekanbaru (pilar.id) – Sektor industri hulu minyak dan gas (migas) merupakan salah satu pekerjaan yang penuh dengan risiko terkait kesehatan dan keselamatan.
Memperingati Hari Dokter Nasional yang jatuh setiap 24 Oktober, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, menegaskan komitmennya dalam menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja.
Mereka melakukannya dengan menghadirkan sistem kerja dan tim medis yang handal serta siap siaga.
Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PHR saat ini menjadi salah satu wilayah kerja terproduktif di Indonesia, dengan berkontribusi sekitar seperempat dari produksi minyak nasional.
PHR mengoperasikan fasilitas seluas lebih dari 6.200 meter persegi yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau. Perusahaan ini didukung oleh lebih dari 2.300 karyawan dan 40 ribu mitra kerja, yang merupakan putra-putri terbaik Indonesia di bidang migas.
Upaya besar-besaran di WK Rokan adalah bagian dari usaha untuk mengoptimalkan manfaat hasil migas serta mendukung ketahanan energi nasional.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Dengan luasnya cakupan wilayah kerja dan jumlah sumur serta pekerja yang banyak, PHR selalu mengutamakan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat medis di lapangan.
Saat ini, PHR memiliki 65 unit First Aid Station (unit pertolongan darurat) yang tersebar di seluruh wilayah operasional pengeboran. Setiap unit ini dilengkapi dengan satu tenaga medis yang siap bertugas 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Mereka juga mendapatkan dukungan dari 45 ambulans yang tersebar di seluruh wilayah kerja PHR.
Saat ini, ada 28 rig pengeboran dan 52 rig perawatan sumur yang beroperasi secara bersamaan di lapangan.
Karena jumlah ini, salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mengelola kesehatan pekerja dengan kegiatan pengeboran dan eksplorasi yang luas.
Oleh karena itu, PHR membentuk tim medis khusus yang disebut tim Exploration & Drilling Support untuk meningkatkan respons waktu tim Health & Medical PHR dalam menghadapi panggilan darurat medis sesuai dengan standar waktu penanganan medis internasional yang ditetapkan oleh International Oil and Gas Producer (IOGP).
Tim medis yang disiagakan adalah tenaga medis yang terlatih dan terampil dalam menangani berbagai kasus, mulai dari trauma hingga masalah kesehatan lain yang mungkin terjadi saat bekerja.
Mereka juga terlatih untuk menghadapi insiden yang dapat menimbulkan korban massal, dan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan tambahan.
Manajer Kesehatan & Medis PHR WK Rokan, dr. Sugih Surjadi Wanasida, menjelaskan bahwa selain kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, PHR juga telah menerapkan berbagai program kesehatan.
Salah satunya adalah program <i>fit to work</i> yang memastikan kesehatan para pekerja sebelum, selama, dan setelah bekerja.
Program digitalisasi dan pembaruan basis data serta rekam medis elektronik setiap pegawai juga menjadi perhatian khusus.
PHR juga telah mengembangkan sistem pemantauan tingkat kesehatan pegawai untuk memastikan bahwa mereka selalu dalam kondisi yang memungkinkan mereka bekerja dengan optimal.
Selain upaya preventif, PHR juga terus menerapkan program kesehatan promotif, pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi untuk menjaga kesehatan para pekerja.
Saat ini, PHR sedang melaksanakan program kesehatan yang disebut <i>slimpossible</i>, yang mendorong pegawai untuk mencapai berat badan ideal secara sehat dan menyenangkan.
Sugih berharap bahwa PHR dapat terus memberikan layanan kesehatan yang maksimal kepada seluruh pegawai dan mitra kerja.
Dengan menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja, produktivitas kerja meningkat, dan pada akhirnya, akan mendukung pencapaian target produksi serta ketahanan energi nasional.
Vice President Drilling & Completion PHR WK Rokan, Andi Solihin, mengapresiasi dukungan tim Health & Medical PHR kepada para pekerja di lapangan.
Baginya, kesehatan dan keselamatan pegawai dan mitra kerja harus selaras dengan target operasional dan produksi PHR.
“Pandemi Covid-19 yang berhasil kita atasi dengan tetap menjaga kelangsungan operasi adalah bukti kolaborasi yang baik dari semua pihak, termasuk bagian Health & Medical PHR,” kata Andi. (rio/ted)