Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi I DPR Junico Bisuk Partahi Siahaan menyoroti soal krisis pangan dunia. Terlebih, pada 2030 diperkirakan terjadi ledakan penduduk Indonesia yang mencapai 350 juta jiwa.
Saat ini, terdapat 277,7 juta penduduk di Indonesia. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang begitu cepat pada 2030, maka ancaman krisis pangan tersebut sudah berada di depan mata.
“Tahun 2030 katanya akan ada 350 juta jiwa, artinya ada 350 mulut. Kalau sawahnya nggak nambah ya kan, makannya gimana, sekarang saja kurang,” kata Nico, di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Karena itu, menurut Nico perlu ada alternatif pangan lain selain beras yang merupakan makanan pokok di Indonesia. Misalnya, sagu, porang, dan komoditas pangan lain. “Biasakan sekarang, jangan hanya beras saja,” katanya.
Di sisi lain, politikus PDI Perjuangan ini melihat, terjadi perkembangan teknologi yang signifikan. Namun, teknologi tersebut belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia sehingga masih menyisakan sejumlah persoalan.
Sebagai contoh, meskipun penetrasi internet mencapai 73,7 persen atau 204,7 juta penduduk sudah mengakses internet, namun mayoritas digunakan untuk media sosial. Data menunjukkan pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta. Bahkan angka tersebut hampir mendekati gabungan jumlah penduduk dari beberapa negara, seperti Malaysia yang hanya berjumlah 32,7 juta jiwa, Singapura (5,6 juta jiwa), Vietnam (97,34 juta jiwa), dan Thailand (69,8 juta jiwa)
“Jumlahnya itu nggak kaleng-kaleng. Kalau isinya semua cuman bisa kirim terima WA, sama belanja di Tokopedia, Lazada, kayak gitu-gitu saja, mati kita,” kata Nico.
Karena itu, Nico berharap masyarakat lebih teredukasi dengan meningkatkan literasi penggunaan internet. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah dari perkembangan teknologi. (ach/hdl)