Jakarta (pilar.id) – Dua hari lagi, Film “Jailangkung: Sandekala” bakal tayang di bioskop seluruh Indonesia. Film horor yang dibintangi Titi Kamal dan Syifa Hadju ini, dapat disaksikan mulai 22 September 2022.
Selama proses syuting, Titi menceritakan banyak kejadian aneh. Mulai dari penampakan, suara-suara aneh, hingga diikuti makluk halus ke penginapan. Titi sendiri, percaya dengan adanya makluk ghaib.
“Di sana ada penampakan kuntilanak merah lah di hutan itu,” kata Titi, di Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Untuk mengatasi rasa takutnya, Titi menuturkan untuk selalu berdoa dan rajin shalat. Selain itu, Titi juga berpesan agar menjaga ucapan dan perilaku selama di daerah orang lain, serta tidak saling mengganggu terutama dengan makhluk selain manusia.
“Jangan sampai kita berucap yang kasar, nggak sembarangan lah,” kata dia.
Film Jailangkung: Sandekala bercerita tentang sebuah keluarga yang sedang melakukan perjalanan liburan ke luar kota. Tak disangka, petaka datang ketika mereka membuat detour ke sebuah area danau wisata.
Di sinilah Kinan (Muzakki Ramdhan), tiba-tiba secara misterius menghilang tanpa jejak saat matahari terbenam. Keluarga kecil tersebut putus asa untuk mencari Kinan yang hilang misterius di daerah yang terkenal mempunyai legenda yang dikenal dengan sebutan Sandekala. Selama proses pencarian, mereka juga menemukan sebuah boneka Jailangkung.
Produser Sky Media Wicky V Olindo mengatakan, film Jailangkung: Sandekala merupakan reboot, bukan lanjutan dari kisah sebelumnya. Bersama sang Sutradara Kimo Stamboel, Wicky ingin
menggabungkan ritual Jailangkung yang sudah familiar dengan mitos Sandekala yang juga tak asing lagi di masyarakat.
“Kemudian untuk memperkuat ceritanya kami memilih drama keluarga yang harus berhadapan dengan kehilangan seorang anak. Kami harap eksplorasi ini dapat menarik bagi penonton Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Kimo yang juga menulis film ini bersama Rinaldy Puspoyo menjelaskan, film ini akan tetap fresh dengan tema keluarga yang kental. Menurutnya, perbedaan dari film sebelumnya adalah nightmare skenario yang bisa dirasakan oleh penonton.
“Hal itu yang gue coba kedepankan dalam cerita Jailangkung Sandekala. Film ini mempunyai keseruan roller coaster ride,” kata dia. (ach/din)