Surabaya (pilar.id) – Polusi udara telah menjadi tantangan serius di banyak kota besar di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya mengancam kesehatan pernapasan, tetapi juga memiliki dampak negatif yang serius pada kesehatan kulit. Dengan semakin meningkatnya tingkat polusi udara, pemahaman akan dampak buruknya pada kulit menjadi semakin penting.
Ancaman bagi Kesehatan
Polusi udara merujuk pada keberadaan substansi fisik, kimia, atau biologis di atmosfer dalam jumlah berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, serta merusak properti.
Sumber polusi udara melibatkan alam dan aktivitas manusia. Sumber alami mencakup gunung berapi, kebakaran hutan, dan gas vulkanik, sedangkan sumber manusia termasuk kendaraan bermotor, pabrik, pembangkit listrik, dan pembakaran sampah.
Tidak hanya memicu gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), polusi udara juga memiliki dampak serius pada kulit. Dr. Irmadita Citrashanty, seorang ahli dermatologi dari Universitas Airlangga (UNAIR), menjelaskan bahwa kadar Reactive Oxygen Species (ROS) yang tinggi dalam polusi udara dapat menyebabkan penuaan dini atau skin aging.
Penuaan Dini dan Ancaman Kanker Kulit
“Kulit tampak lebih tua dari usianya, ditandai dengan munculnya kerutan dan flek hitam lebih awal,” kata Dr. Irmadita.
Selain itu, polusi udara juga dapat memicu masalah kulit lain seperti jerawat dan peradangan pada tipe kulit sensitif. Bagi individu yang rentan, polusi udara bisa menjadi faktor pemicu eksaserbasi kondisi kulit seperti eksim, eczema, atau dermatitis atopik. Selain itu, risiko terkena kanker kulit juga meningkat, terutama pada individu dengan kulit sensitif.
Perlindungan Kulit dari Polusi
Selain tipe kulit, langkah yang diambil untuk menjaga kesehatan kulit juga memengaruhi dampak polusi. Membersihkan dan merawat kulit dengan benar penting untuk menjaga skin barrier yang melindungi kulit dari kerusakan.
Dr. Irmadita menekankan bahwa paparan sinar matahari juga dapat memperburuk dampak polusi udara pada kulit. Untuk melindungi kulit, penggunaan tabir surya menjadi sangat dianjurkan.
Dengan peningkatan kesadaran akan dampak buruk polusi udara pada kulit, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat. Memahami hubungan antara polusi udara dan kesehatan kulit akan membantu menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi dari dampak negatif lingkungan yang semakin memburuk. (ret/hdl)