Batu (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023 di Kota Batu pada Kamis (23/11/2023).
Selain itu, acara ini juga dibarengi peresmian Penganugerahan Top Inovasi Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK), Reformasi Birokrasi, SAKIP, Layak Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Budaya Kerja CETTAR Provinsi Jawa Timur Tahun 2023.
Sejak tahun 2016, pameran ini telah menjadi ajang bagi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Jawa Timur untuk memamerkan inovasi mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Prestasi yang diraih tidak hanya menjadi kebanggaan Jawa Timur tetapi juga dijadikan pilot project untuk provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Emil Dardak menyampaikan tiga langkah strategis yang diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Pertama, menjaga konsistensi upaya peningkatan kualitas pelayanan, melibatkan kontrol masyarakat dalam tahap awal perencanaan hingga pengawasan program,” kata Emil.
Kedua, lanjut dia, memanfaatkan teknologi secara terintegrasi untuk pelayanan yang murah, cepat, dan berkualitas. Ketiga, merangsang prakarsa dari penyelenggara pelayanan publik di tingkat bawah agar lebih inovatif dalam menghadapi tuntutan publik yang semakin kritis.
“Melalui rembug nyekrup, diharapkan akan membantu penguatan kemandirian inovasi yang sedang diprogramkan oleh masing-masing perangkat daerah dan kabupaten/kota pada tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang,” ungkap Emil Dardak.
Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023 adalah momentum penting yang menguatkan komitmen, integritas, dan kerjasama antar stakeholder untuk meningkatkan pelayanan publik yang prima dan CETTAR sesuai dengan jargon Provinsi Jawa Timur, yaitu cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif.
Emil Dardak menjelaskan bahwa CETTAR bukan hanya sebuah slogan, tetapi telah diukur melalui indikator-indikator seperti kecepatan dalam bekerja, melayani, dan merespon di masing-masing perangkat daerah.
“Kami mengajak semua yang hadir mengunjungi dan saling bertukar pikiran mengenai inovasi-inovasi untuk ke depannya,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Emil Dardak menyebutkan bahwa Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jatim menjadi ekosistem inovasi untuk seluruh Unit Pelayanan Publik (UPP) Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pada tahun 2023, terdapat 210 proposal inovasi yang masuk di Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Jatim, dengan pembatasan kuota inovasi sebanyak 3 inovasi, sehingga total ada sekitar 1.265 proposal inovasi.
Emil Dardak menyampaikan bahwa inovasi-inovasi yang berhasil direplikasi oleh 38 Kabupaten/Kota, dinas, dan UPT Dinas di Jawa Timur membuktikan komitmen dalam reformasi birokrasi. Capaian indeks Reformasi Birokrasi (RB) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bernilai A serta penghargaan lainnya menjadi bukti konsistensi Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Kita tentu tidak menginginkan gebyar inovasi hanya sesaat ketika mendapatkan penghargaan saja, tetapi dapat terus berlanjut dan makin berkembang atau sustainable dan scaling-up,” tegas Emil Dardak.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Diah Natalisa, juga memberikan apresiasi kepada Provinsi Jawa Timur yang telah berhasil berinovasi di sektor pelayanan publik.
“Selamat kepada Provinsi Jawa Timur atas suksesnya penyelenggaraan KOVABLIK tahun 2023 dan penyerahan hasil evaluasi SAKIP dan budaya kerja CETTAR. Semoga pencapaian ini dapat membawa Jawa Timur memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Diah Natalisa. (tok/ted)