Surabaya (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya mengumpulkan para pengembang teknologi untuk berbagi dan mengembangkan ilmu dalam mendukung perkembangan di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara DevFest Cloud 2023 di Ruang Auditorium Institut Sains dan Teknologi Terpadu (iSTTS), Surabaya, pada Sabtu (18/11/2023).
Emil mengungkapkan bahwa kata kunci bagi perkembangan di Indonesia bukanlah pembangunan megah dan mahal, melainkan kerjasama dan kolaborasi antara para pengembang teknologi. Ia menyamakan esensi perkembangan dengan konsep Silicon Valley, di mana para pengembang berkumpul, bertukar ilmu, dan berkolaborasi untuk menciptakan inovasi.
“Seringkali orang berbicara tentang pembangunan di Indonesia, mirip dengan apa yang ada di Silicon Valley yang penuh dengan perkumpulan pengembang. Sebenarnya, esensinya bukanlah pembangunan fisik yang mewah, melainkan mengumpulkan para pengembang untuk terus berbagi dan mengembangkan ilmu, itulah esensi sejati dari Silicon Valley,” jelas Emil.
Emil menyatakan bahwa jika pertukaran ilmu seperti ini terus dilakukan, tugas pemerintah selanjutnya adalah menangkap peluang dari inovasi bisnis baru yang muncul, terutama dari startup yang dikembangkan oleh para pengembang. Pembiayaan untuk bisnis ini, menurutnya, seharusnya tidak hanya terfokus pada pembelian aset fisik, tetapi juga memberikan dukungan finansial kepada para pengembang.
“Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang telah kita dorong pertama kali untuk animasi, itu masih berbasis agunan dan aset. Ke depan, kita berharap ada pembiayaan yang benar-benar dapat mendukung human capital. Karena kredit yang diberikan oleh bank seharusnya tidak hanya untuk pembelian bangunan, tetapi juga memberikan energi kepada para pengembang, yang mana pendapatan bagi para programmer adalah energi terbesar,” ungkap Emil.
Emil menyoroti dominan komponen human capital dalam produk digital, dan mengakui perlunya dorongan dan perbaikan ke depan. Terkait dukungan pemerintah terhadap komunitas ini, Emil menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur selalu hadir untuk memfasilitasi para pengembang.
“Karya mereka kita jembatani ke UMKM yang membutuhkan terobosan baru. Acara seperti ini, terutama di tengah pandemi Covid-19, akan semakin relevan karena masyarakat semakin berorientasi digital. Kami berharap acara dan kegiatan semacam ini terus berlanjut untuk meningkatkan pemahaman dan inovasi teknologi di masyarakat,” tambahnya.
Emil juga mengemukakan tiga peran pemerintah dalam mendukung pengembang dan teknologi digital, yakni anggaran, peraturan yang tidak menghambat, dan kehadiran dukungan. Dengan demikian, ia berharap pemerintah dapat memberikan prioritas kepada kegiatan semacam ini di masa depan.
Acara DevFest Cloud Surabaya 2023 diinisiasi oleh komunitas Google Developer Group (GDG) Cloud Surabaya dan iSTTS Surabaya, dengan tujuan untuk memfasilitasi pembelajaran, kolaborasi, dan inspirasi di bidang teknologi. Turut hadir dalam acara tersebut Kadiskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, Wakil Rektor III iSTTS Surabaya, Ferdinandus, dan Community Manager Indonesia dan Brunei Developer Relations Google, Danang Juffry. (hdl)