Malang (pilar.id) – Iwan Budianto menyatakan mundur dari PSSI dan tidak mau mencalonkan diri sebagai Exco PSSI di periode 2023-2027 mendatang.
Iwan Budianto juga tidak mau dicalonkan dalam pemilihan Exco PSSI di periode mendatang karena merupakan tanggung jawab moral tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Namun Iwan Budianto tetap memiliki harapan besar kepada siapapun yang menjabat di pengurusan PSSI ke depan untuk memajukan sepak bola Indonesia.
“Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027 bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara.” tegasnya dikutip dari aremafc.com, Minggu (15/1/2023).
Iwan Budianto akan fokus pada pengembangan Arema FC hingga akan menjalin komunikasi dengan para keluarga korban, Aremania dan stakeholder sepakbola di Malang Raya untuk membicarakan masa depan Arema FC
“Kami tiada henti untuk meminta maaf, dan kami ingin bangkit bersama untuk menyembuhkan luka yang kita rasakan. Kami memaklumi dan memahami apapun respon yang ditujukan kepada kami. Namun terimalah kami berikhtiar untuk berbenah dan meraih harapan baru agar lebih baik dan pulih,” ujar IB sapaan akrab Iwan Budianto.
Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan menghadapi banyak ujian, mulai jalani keputusan Komisi Disiplin PSSI utk bermain tanpa penonton di radius 250 km diluar Malang sampai akhir kompetisi, denda 250 juta.
Efek hukum juga dirasakan Arema FC, menghadapi gugatan pidana dan perdata.
Ditambah lagi, hingga saat ini Arema FC belum memiliki kandang lantaran penolakan dari suporter dan klub tempat Singo Edan mengajukan rekomendasi stadion sebagai kandang. (ade)