Jember (pilar.id) – Kabupaten Jember dikenal memiliki kegiatan tingkat internasional bernama Jember Fashion Carnaval atau JFC. Selain memberikan wadah bagi para pelaku profesional di bidang fashion, JFC juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreatifitas mereka di ajang bergensi ini.
JFC menghadirkan World Kids Carnival dan memberikan kesempatan kepada para anak-anak, siswa-siswi Indonesia untuk merancang busana mereka sendiri dengan tema tertentu dan ditampilkan di ajang tersebut.
Pada Minggu (7/8/2022) hari ini, berlokasi di Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, World Kids Carnaval ini diikuti oleh ratusan anak-anak yang merancang busana mereka sendiri dan mengenakannya di peragaan busana tersebut.
“Kami bangga anak-anak Jember dapat berkreasi untuk menampilkan busana yang unik dan spektakuler dalam World Kids Carnival yang diikuti sekitar 450 anak,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Kasih Fajarini saat memberikan sambutan membuka World Kids Carnival JFC.
Menurutnya kegiatan World Kids Carnival tersebut dapat menambah pengalaman kreativitas terhadap tumbuh kembangnya anak, sehingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, inovatif dan kompetitif.
“Saya juga berpesan kepada orang tua untuk selalu membimbing pertumbuhan jiwa anak-anak dan mendorong untuk terus berkreasi, inovasi, dan berprestasi, namun tidak lupa dibekali oleh pendidikan agama dan perilaku yang baik,” tuturnya.
Sementara orang tua peserta World Kids Carnival, Ika Sarastri mengatakan keikutsertaan anaknya dalam karnaval busana anak-anak yang bertaraf internasional itu diharapkan dapat berdampak positif bagi perkembangan putrinya.
“Saya berharap Himada Immaniar Kazhvanti atau yang biasa dipanggil Kashva semakin percaya diri dan lebih maju menjadi anak Indonesia yang kreatif dan mandiri,” katanya.
Menurutnya Kashva beberapa kali ikut modeling karena bakatnya memang ada di sana, sehingga sudah punya pengalaman tampil di depan umum dalam hal fesyen show.
“Namun untuk JFC memang sedikit beda dengan fesyen show karena ada tema unik yang ditentukan oleh pihak panitia. Kashva kebetulan menjadi peserta di defile Majapahit dengan busana warna dominan ungu,” ujarnya.
Ia menjelaskan untuk menghasilkan karya busana defile Majapahit dibutuhkan biaya sekitar Rp2 juta lebih untuk membuat kostum Putri Majapahit dan biaya tersebut dibantu sebanyak 50 persen dari pihak sekolah.
“Kashva mewakili SDN Jember Lor 2 dan alhamdulillah pihak sekolah mendukung dengan membantu biaya pembuatan kostum hingga 50 persen, sehingga sebagai orang tua saya tentu mendukung sepenuhnya,” katanya.
Pagelaran World Kids Carnival dibuka dengan JFC Kids Marching Band, dilanjutkan dengan penampilan sejumlah defile bertema Cultural Arts meliputi Defile Madurese, Betawi, dan Sasando, kemudian tema Majesty Shimmer yakni Defile Garuda dan Mahabharata.
Selanjutnya tema Glorius Civilization yakni Defile Aztec dan Poseidon, dan terakhir tema Nusantara Empires yakni Defile Kujang, Sriwijaya dan Majapahit. (fat)