Tulungagung (pilar.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghadapi temuan logistik pemilu rusak, khususnya tinta dan bilik suara yang akan digunakan pada Pemilihan Umum 2024.
Ketua KPU Tulungagung, Susanah, mengungkapkan bahwa ada dua jenis logistik pemilu yang ditemukan dalam kondisi rusak, yaitu tinta pemilu dan bilik suara dengan ukuran yang tidak sesuai standar yang telah ditetapkan.
“Ditemukan dua jenis logistik pemilu yang rusak, yaitu tinta pemilu dan bilik suara yang ukurannya tidak sesuai standar,” ujar Susanah di Tulungagung, Rabu.
Total logistik yang rusak mencakup 192 botol tinta pemilu dan delapan buah bilik suara. Bilik suara tersebut dianggap cacat atau rusak karena ukurannya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh KPU.
“Kami langsung mengajukan penggantian melalui aplikasi SILOG,” tambahnya. Susanah menjelaskan bahwa bilik suara dan tinta pemilu merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama bersama kotak suara, alat coblos, bantalan coblos, segel plastik, dan segel kertas.
Meskipun pengadaan tahap pertama hampir selesai, Susanah menyebutkan bahwa baru 5.600 kotak suara yang telah terkirim dari total kebutuhan sebanyak 16.563 buah.
Dia menjamin bahwa seluruh kotak suara akan terpenuhi sebelum akhir Desember ini. “Semua logistik ini disimpan di gudang logistik KPU di Boyolangu,” katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Tulungagung, Pungki Dwi Puspito, dalam tanggapannya mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap logistik pemilu yang dikirim.
“Kita akan mengawasi jalannya pengadaan logistik pemilu,” ujar Pungki. Ia menegaskan bahwa pengawasan dilakukan untuk memastikan jumlah logistik yang diterima sesuai dengan manifes pengiriman dan memenuhi kebutuhan pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kami memastikan tidak ada selisih dengan kebutuhan pemilu,” tandasnya. (riq/hdl)