Jakarta (pilar.id) – Ketegangan antar Israel dan Palestina diharap memasuki masa yang lebih baik sepanjang Ramadhan, yang tahun ini juga bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Dengan menenangkan diri, masing-masing pihak diharap bisa beribadah lebih baik.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland pada Dewan Keamanan PBB, Rabu (22/3/2023) waktu setempat.
Wennesland menyampaikan peringatan ini di tengah ketegangan di Yerusalem dan Tepi Barat karena Israel meningkatkan keamanan. Ia pun mengatakan, imbauan ini harusnya ditaati karena pejabat Israel dan Palestina juga sudah sepakat menurunkan ketegangan menjelang Ramadhan.
”Saya meminta pada semua pemimpin agar terlibat sampai akhir dan menahan diri dari tindakan dan pesan provokatif pada saat yang sensitif ini,” kata Wennesland lagi.
Diakui, ia sebetulnya sangat terganggu dengan perluasan permukiman Israel yang terus berlanjut. Juga langkah otorisasi atas sembilan pos terdepan baru-baru ini.
“Permukiman Israel jelas tidak memenuhi azas legalitas hukum. Ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi PBB,” tegasnya.
Untuk itu Wennesland mendesak agar pihak Israel segera menghentikan semua aktivitas pemukiman. Termasuk kekerasan yang mengancam, baik kepada warga Palestina maupun Israel.
Tak segan, ia pun mengatakan mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil. “Termasuk tindakan teror, yang telah menyebabkan meningkatnya korban jiwa secara tragis,” tandasnya.
Menanggapi pernyataan ini, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan, ”Kami, rakyat Palestina memang ada. Kami, rakyat Palestina sudah lama ada di tanah ini. Kami rakyat Palestina akan terus ada di tanah ini!” (usm/hdl)