Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam mengeluhkan harga tiket yang mahal. Padahal, ia harus menyambangi konstituen ke daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur.
“Lion Air itu mahal, di atas Rp1 juta,” kata Anam, di DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Ia menyindir, harga tiket tersebut hanya recehan bagi pejabat sekelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Kalau Pak Menteri, Rp1 juta mungkin uang bersin. Kalau buat kita itu susah Rp1 juta,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Anam juga mengeluhkan untuk penerbangan internasional, khusus ke Arab Saudi jadwal penerbangannya sangat terbatas. Jamaah umrah Indonesia dipaksa untuk naik maskapai sekelas Lion Air.
“Sekarang nggak ada pilihan lain, rakyat untuk umrah hanyalah Lion Air, dan itu pelayanannya buruk. Bahkan ketika pulang, koper kita ini tertinggal pak menteri. Semua jamaah tertinggal!” kata Anam.
Lion Air, lanjut Anam, semakin semena-mena dan merajalela. Tidak hanya soal harga tiket yang dijual mahal, tapi juga pelayanannya kurang memuaskan penumpang.
Karena itu, ia mendukung rights issue PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk penguatan modal sebesar Rp7,5 triliun. Menurut Anam, dukungan terhadap GIAA bukanlah persoalan bisnis saja, tetapi bentuk kehadiran negara terhadap rakyatnya agar bisa mengakses transportasi yang mudah dan murah.
“Berapa pun yang diminta, teman-teman PDIP akan bantu,” kata dia. (ach/hdl)