Jakarta (pilar.id) – Puncak ibadah haji semakin dekat, dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan persiapan untuk melayani jemaah dalam rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Ketika mencapai fase Mina, jemaah harus berjalan kaki menuju Jamarat untuk melaksanakan lempar jumrah. Jarak terdekat antara tenda dengan Jamarat sekitar 3 km, sehingga total jarak yang ditempuh pergi-pulang mencapai 6 km. Sementara jarak terjauh mencapai 7 km, sehingga total jarak pergi-pulang mencapai 14 km,” ungkap Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Dodo Murtado, dalam keterangannya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Dalam rute perjalanan dari tenda di Mina menuju Jamarat, PPIH telah menyiapkan petugas pelayanan bagi lansia di setiap titik. Mereka akan dilengkapi dengan berbagai perangkat, termasuk 100 kursi roda dan lainnya.
“Pihak Masyarik juga telah menyiapkan 15 mobil golf di Mina untuk melayani lansia dan jemaah dengan keterbatasan fisik, serta jemaah risti,” jelas Dodo pada Senin (19/06/2023).
“Fasilitas kursi roda dalam jumlah yang signifikan dan mobil golf di Mina merupakan terobosan baru dan upaya PPIH dalam melayani jemaah, terutama lansia yang jumlahnya mencapai sekitar 67 ribu jemaah tahun ini,” tambahnya.
Selama berada di Makkah, jemaah akan mendapatkan tiga kali makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. PPIH Arab Saudi mengubah menu sarapan bagi jemaah haji tahun ini. Menu yang awalnya berupa roti, diganti dengan nasi, lauk, dan air mineral.
“Penggantian sarapan pagi dari roti atau snack telah dievaluasi. Hal tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan jemaah haji Indonesia yang biasanya mengonsumsi nasi sebagai sarapan,” kata Dodo.
Dalam menentukan menu makanan, termasuk sarapan jemaah haji, Dodo menjelaskan bahwa tim pengawas katering yang terdiri dari ahli gizi dan dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung telah terlibat sejak awal. Penentuan menu juga melibatkan ahli gizi dari Kementerian Kesehatan.
“Menurut penjelasan tim pengawas katering, menu sarapan yang disajikan sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein bagi jemaah agar mendapatkan energi yang cukup. Menu ini juga telah melalui pembahasan dengan ahli gizi dari Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Pada hari ke-28 pelaksanaan ibadah haji, Dodo menginformasikan bahwa berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 18 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jumlah Jemaah gelombang II yang telah tiba di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah sebanyak 76.121 orang atau 198 kelompok terbang.
“Ada tambahan jemaah haji yang tiba di Bandara AMAA Madinah sebanyak 1.777 orang atau 6 kelompok terbang. Sehingga total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi mencapai 179.211 orang atau 466 kelompok terbang,” tambahnya.
“Selain itu, terdapat 8.360 jemaah haji khusus yang telah tiba di Madinah dan tergabung dalam 92 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK),” sambungnya.
Dodo juga menambahkan bahwa terdapat 5 jemaah yang meninggal dunia, yaitu Hasan Basri (85) KNO 22, Enoh Aja Ramain (58) JKG 23, Eni Jahar Asim (59) JKG 44, Satiyem Murngali Abdullah (86) KNO 12, dan Yenni Artati Raja Yoesoef (63) BTH 13.
“Hingga saat ini, total jumlah jemaah yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 83 orang, dengan rincian 49 orang meninggal di Makkah, 31 orang meninggal di Madinah, dan 3 orang meninggal di Jeddah,” ungkapnya. (usm/hdl)