Jakarta (pilar.id) – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara POD.KeS, singkatan dari pameran, obrolan, dan diskusi seputar kekerasan seksual.
Acara ini berlangsung mulai 29 September hingga hari ini (1/10/2023), dan dihadiri oleh masyarakat berusia di atas 18 tahun yang ingin mengetahui lebih banyak tentang praktik baik, kendala, solusi, dan dukungan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS).
POD.KeS diselenggarakan dalam rangka memperingati dua tahun implementasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Acara ini bertujuan untuk menyampaikan dampak positif yang telah dirasakan oleh warga kampus sebagai akibat dari PPKS.
Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyatakan bahwa dampak positif ini telah membawa perubahan positif dalam pelaksanaan pendidikan yang aman dan nyaman. Pameran ini merupakan wujud apresiasi atas pencapaian tersebut dan bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang manfaat PPKS secara luas.
Melalui pameran, para pengunjung dapat mengetahui perkembangan yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek dalam upaya PPKS. Pameran juga memanfaatkan karya seni audio, visual, dan audio-visual untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya PPKS dalam dunia pendidikan.
Selain pameran, acara ini juga menyediakan obrolan dan diskusi. Ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk mendengar praktik baik dan dampak yang telah dicapai oleh berbagai pihak, termasuk Satgas PPKS dan warga kampus lainnya. Informasi ini disampaikan langsung oleh para ahli dan pihak terkait untuk memastikan pesan tentang keamanan dan kenyamanan dapat disampaikan dengan baik.
POD.KeS memamerkan karya audio, visual, dan audio-visual yang mencakup suara hati penyintas, semangat individu, dan karya seni yang berkaitan dengan PPKS. Pameran ini juga menghadirkan perspektif korban untuk mengingatkan bahwa pandangan mereka sangat penting dalam menangani kasus kekerasan seksual.
Selama acara ini, juga akan diselenggarakan Nonton Bareng (Nobar) dengan menayangkan film-film tentang kekerasan seksual yang diproduksi oleh Puspeka. Selain itu, akan ada obrolan santai dengan Satgas dan Nonsatgas PPKS di tiga titik di Indonesia, yaitu Kota Balikpapan, Ambon, dan Batam. Acara-acara ini akan disiarkan di kanal YouTube untuk menjangkau lebih banyak penonton.
Rusprita mengakui bahwa pelaksanaan PPKS di perguruan tinggi memiliki tantangan tersendiri. Namun, dengan kerjasama antara pemerintah dan seluruh civitas akademika, ia yakin bahwa tujuan Permendikbudristek PPKS dapat tercapai. Ia menegaskan bahwa Kemendikbudristek bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Komnas Perempuan, dalam semangat gotong royong untuk mewujudkan pendidikan yang bebas dari kekerasan seksual.
Selama beberapa hari ke depan, Pameran POD.KeS akan menampilkan praktik baik dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berkontribusi dalam upaya PPKS. Ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman. (hen/ted)