Yogyakarta (pilar.id) – Kawasan pedestrian Malioboro disulap menjadi sebuah labirin yang menampilkan 182 agenda event yang akan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang tahun 2023, pada Sabtu (17/12/2022).
Kegiatan ini merupakan serangkaian acara peluncuran Calender of Event 2023 yang dikemas dalam Jogja Upcoming Festival sebagai rujukan bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke DIY.
Sebelum acara ini dibuka, beragam penampilan dari pelaku kesenian mencuri perhatian pengunjung yang tengah berada di Kawasan Malioboro. Diawali dengan street performances mulai dari Paceklik Culture Fest, Kostumfest, Asia Tri, Jogja Fashion Carnival, dan Loka Art.
Kemudian, diselingi gaungan suara merdu musisi Yogyakarta seperti The Everyday Band, Jogja Blues Forum, hingga Symphony Keroncong Muda.
Selanjutnya, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam X, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melaunching Calendar of Event 2023 dengan membunyikan permainan tradisional yang disebut otok-otok.
Seluruh event yang akan terlaksana tersebut, ditayangkan dalam cuplikan-cuplikan atau teaser rangkaian jadwal acara pada 2023 mendatang.
“Jogja Upcoming Festival ini mengkomunikasikan sekaligus menjadi rujukan bagi calon wisatawan yang hadir di Yogyakarta tahun 2023,” ungkap Singgih saat pembukaan Jogja Upcoming Festival di Gerbang Barat Malioboro.
Adapun dari 182 agenda besar tersebut, lanjut Singih terbagi menjadi beberapa kategori antara lain 19 event unggulan, 61 festival, 50 event kategori seni budaya, 18 event MICE, 17 event sport tourism, 14 agenda tournamen atau lomba, 17 acara musik, serta 5 karnaval.
Diantaranya seperti, Art Jog, Biennale, Kustomfest, Ngaran Kite Festival, Golf Piala Kemerdekaan, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), Prambanan Jazz, dan puluhan festival lainnya yang akan ditampilkan dalam bentuk pameran maupun perjunjukan.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam X menyebut pandemi telah menimbulkan perlambatan perekonomian secara multiplayer efect pada sektor yang terhubung langsung dengan pariwisata seperti perhotelan industri kuliner, transportasi destinasi wisata bahkan sektor konsumsi rumah tangga.
“Saat ini kita perlu mengakselerasi sektor pariwisata, salah satunya dengan mengembangkan digital eksositem tourism sebagai adaptasi, inovasi dan kolaborasi dalam menjawab kebutuhan pasca pandemi,” paparnya.
Pihaknya pun berharap gelaran Jogja Upcoming Festival ini, dapat menciptakan ekosistem yang kolaboratif untuk menguatkan Yogyakarta dalam kancah acara dan festival dunia.
“Selain itu juga, semakin memperkuat posisi Yogyakarta yang dipercaya sebagai tuan rumah Asean Tourism Forum (ATF) pada 2 sampai 5 Februari 2023 mendatang,” tandasnya. (riz/fat)