Surabaya (pilar.id) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Senin (6/1/2023) hari ini menggelar Muktamar Fikih Peradaban 1 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih kepada PBNU yang telah memilih Priovinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah Muktamar Fikih Peradaban 1 dan Resepsi Puncak 1 Abad NU.
“Kami berterima kasih atas keputusan yang luar biasa dari PBNU yang memberikan kepercayaan menggelar Muktamar Fikih Peradaban yang pertama maupun besok pada Puncak Perhelatan 1 Abad NU,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin (6/1/2023).
Gubernur Khofifah juga berharap dengan hadirnya para ulama, habaib, mufti dari seluruh dunia, nantinya bisa turut menurunkan keberkahan bagi Indonesia terutama di Jawa Timur dan NU.
Lebih lanjut, Khofifah juga menjelaskan bahwa persiapan untuk menghelat Puncak Resepsi Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo sudah selesai sepenuhnya.
“Mohon doanya seluruh perhelatan, terutama besok, semua berjalan lancar, aman, dan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia dan umat islam di seluruh dunia,” tambahnya.
Kegiatan Muktamar Fikih Peradaban pertama yang digagas Nahdlatul Ulama ini merupakan kegiatan internasional dan diikuti oleh ratusan ulama dari seluruh dunia.
Total, ada 200 ulama dari seluruh Indonesia yang diundang untuk hadir dalam Muktamar Fikih Peradaban 1 dan 50 ulama internasional dari berbagai negara.
Beberapa ulama internasional yang hadir dalam Muktamar Fikih Peradaban 1 ini diantaranya, Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Ath-Thayyeb dan Mufti Mesir, Syekh Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam.
Selain itu, hadir pula Jenderal Akademi Fiqih Internasional Organisasi kerjasama Islam, Koutoub Moustapha Sano.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menambahkan bahwa Muktamar Fikih Peradaban 1 ini merupakan tindak lanjut dari gelaran Religion 20 (R20) yang telah terselenggara di Bali beberapa waktu lalu.
Kegiatan R20 merupakan inisiatif NU agar bisa jadi bagian dari rangkaian Group of Twenty (G20) yang berlangsung setiap tahun dari satu negara ke negara yang lain.
“Pada hari ini, Nahdlatul Ulama menginisiasi dari sisi Islam memberikan sumbangan bagi perjuangan untuk mewujudkan masa depan yang lebih mulia dan harmonis,” terang Gus Yahya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar Fikih Peradaban 1 di Surabaya, Senin (5/2/2023).
Lebih lanjut, Gus Yahya menyatakan bahwa Muktamar Fikih Peradaban adalah upaya membedah apa yang ada dalam wacana keagamaan agar Islam nantinya bisa hadir sebagai bagian dari solusi penyelesaian masalah Internasional.
“Agar Islam tidak lagi tidak dianggap sebagai bagian dari masalah. Ini adalah langkah awal sederhana dari satu perjuangan panjang untuk mewujudkan perdamaian di dunia,” terang Gus Yahya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengundang para peserta Muktamar Fikih Peradaban 1 untuk turut menghadiri Puncak Resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo. (fat)