Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mengatakan, pertemuan G20 memiliki banyak dampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia berkesempatan untuk mengatur dan berkontribusi terhadap arah kepemimpinan global di tengah kondisi serba ketidakpastian.
“Baik itu di negara G20, maupun non anggota G20,” kata Putri, di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Dari sisi ekonomi, lanjut Putri, pemerintah sendiri telah menargetkan selama Indonesia memegang Presidensi G20 diperkirakan konsumsi domestik akan mencapai Rp1,7 triliun. Selain itu, manfaat ekonomi dari kegiatan ini diperkirakan mencapai 1,5-2 kali lebih besar dibanding pelaksanaan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank meeting di Bali, pada 2018.
“Dan kontribusinya pada produk domestik bruto (PDB) kita diperkirakan Rp7,4 triliun,” kata Putri.
Sel ain itu, Putri menyampaikan, penyelenggarakan G20 mampu menyediakan 700 ribu lapangan kerja. Dengan peluang tersebut, G20 mampu menyerap sebanyak 33 ribu tenaga kerja dari berbagai sektor.
“Dan Kemenparekraf menargetkan penerimaan devisa dari pariwisata sebsar USD 360-370 juta. Dan dari pariwisata peningkatan wisatawan luar negerinya sampai 3,6 juta orang,” kata Putri.
Angka-angka tersebut menurut Putri hanya proyeksi awal. Semua target tersebut baru akan terlihat pada pertumbuhan ekonomi akhir tahun. Namun, ia berharap angka tersebut dapat tercapai.
“Atau mungkin malah bisa melebihi dari proyeksi awal yang telah diharapkan oleh pemerintah,” kata Putri.
Sebagaimana diketahui, pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 akan berlangsung pada 15-16 November 2022. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, semua persiapan sudah berjalan pada koridor yang semestinya.
“Tinggal diujicobakan saat delegasi mulai berdatangan dalam 2 hari ke depan,” kata Teuku.
Dia mengkonfirmasi, KTT G20 akan dihadiri sebanyak 17 kepala negara. Selain itu, terdapat 8 level kepemimpinan organisasi dunia yang juga siap hadir mengikuti pertemuan puncak KTT G20 di Bali. Namun, pemerintah juga mengantisipasi apabila para delegasi lain akan mengikuti secara virtual.
“Sehingga dari sisi representasi, sebenarnya sudah bisa dikatakan sangat impresif,” kata Teuku. (ach/hdl)