Bogor (pilar.id) – Gagal coba lagi, gagal coba lagi. Semangat pantang menyerah itulah yang di pegang oleh Yohan Sture. Seorang konten kreator yang karya videonya kini, tengah naik daun di aplikasi sosial media Tiktok.
Followersnya pun kini sudah tembus 500 ribu lebih di Tiktok dengan nama akun Yohan Sture. Kesuksesan ini juga diikuti dengan akunnya di platform sosial media Instagram dengan nama akun @four_mica.
Hasil tersebut tentunya didapat dengan perjuangan panjang dan tidak mudah. Hal ini disampaikan Yohan kepada Pilar.id, bahwa sebelum terjun ke Tiktok, ia lebih dahulu membuat video untuk beberapa platform, seperti Youtube. Sayang video yang ia buat tentang review ataupun membuat sebuah drama horror tak ada yang meledak.
“Awal banget saya bikin video tahun 2012, karena masih sekolah, jadi berhenti. Di tahun 2015 bersama teman-teman kuliah buat kayak drama horror atau membahas korea, tetapi belum meledak. Sudah mencoba semua dan memang tidak ada yang nyantol dimata publik. Jadi ganti lagi, ganti lagi. Dulu sempat ikut casting, masuk jadi figuran Dilan dua, sign masuk angkot aja, muka gak kelihatan,” kenang Yohan.
Ia pun pernah menyerah dan menganggap dunia kreatif bukanlah jalannya. Ia lalu mencoba untuk membuka usaha.
Namun, ketika hendak memulai, ia harus dihadapkan pada kenyataan bahwa sang ayah terpapar Covid-19 dan harus dibawa ke rumah sakit. Uang yang awalnya ingin ia gunakan untuk modal pun harus rela digunakan membiayai Sang Ayah.
“Ketika pandemi, sebenarnya saya sudah menyerah. Mau buka usaha jual plastic atau ember-ember. Tiba-tiba ayah saya dibawa ke rumah sakit dan biayanya diambil dari modal usaha itu. Dari situ, kayaknya tidak mungkin bisa jualan plastik. Cobain deh terakhir kali banget untuk bikin konten di Tiktok,” ceritanya.
Hingga di tahun 2021, ia kembali mencoba membuat video lagi dengan menyasar pangsa di aplikasi Tiktok. Hal ini bermula dari kondisinya yang tak kunjung mendapatkan pekerjaan lagi setelah keluar dari pekerjaan lama.
Pengalaman merasakan kegagalan di Youtube pun ia jadikan modal. Ia coba belajar dari masa lalunya, dengan melihat trend yang disuka oleh pengguan Tiktok saat itu.
“Anak jaman sekarang suka yang drama-drama China yang berlagak memberikan motivasi gitu. Aku lihat dri situ, ternyata views dan likenya banyak. Maka saya berfikir, apa buat seperti ini, tetapi diplesetin ke komedi,” ucapnya.
Ide sudah dapat, tinggal orang untuk memerankannya yang belum ada. Ia pun segera mencari. Dalam pencariannya pun, Yohan bercerita jika ia tak ingin lagi mengajak teman sebaya atau lebih tua dari pada dirinya. Dikarenakan saat itu Yohan, belum bisa menjanjikan mereka akan menerima uang.
“Bagiku, kalau bisnis sama teman, akan ada perpecahan. Apalagi diawal juga belum ada uangnya. Jadi saya mencari anak-anak dibawah 20 tahun, yang aku mikir mereka belum ada pikiran mencari uang dulu. Jadi semua orang baru ku kenal di tahun 2021, random juga nyari orangnya,” jelas pria kelahiran Lampung ini.
Meski belum bisa memberikan uang di awal pembuatan video, Yohan sempaat memberikan janji bahwa video-video mereka akan bisa naik daun setelah 3 bulan. Ia pun menjelaskan pada para talent, bahwa proses pembuatan video akan berjalan rutin setiap 4 hari dalam seminggu.
Sehingga, mereka harus bisa menata waktu agar kegiatan akademisnya tidak terganggu.
“Anak-anak datang, udah tersedia script dan konsepnya dari saya, jadi langsung bikin video. Meskipun durasi per video 3 menit, tetapi buatnya bisa satu jam lebih. Banyak re-take, aktingnya terlalu bagus, harus dijelekin atau sebaliknya dan angelnya banyak,” jabar pria lulusan Universitas Parahyangan jurusan Informatika ini.
Awalnya produksi, ia membuat 9 video di Tiktok dan benar saja,s atu dari sembilan video tersebut meledak. Ia mendapatkan penonton sebanyak 75 ribu view. Meski konsep videonya random, namun Yohan menyampaikan, jika setiap video ada pesannya.
“Saat itu bulan November 2021, dari video yang meledak penontonnya itu. Kita akhirnya mulai serius bikin video lainnya. Tidak menyangka juga, prediksi saya dalam 3 bulan 50 ribu followers, tapi ini melampui target sekali, seneng banget,” jabarnya.
Kini, seluruh team four_mica berjumlah 8 orang, terdiri 6 orang talent dan 2 orang dibalik layar. Yohan menjelaskan, jika nama four_mica berawal dari anggota talent yang dulu berjumlah empat orang.
Serta plesetan dari nama latin semut, yaitu Formicidae, yang memiliki makna seseorang pekerja keras dengan dibantu semut lainnya, yaitu para followers dalam membangkitkan semangat mereka dalam membuat video-video lainnya.
Kedepan, Yohan menyebut. Four_mica akan transisi dalam penggantian konten, namun tetap ada warna keabsurdan dan random. Yohan melihat, penonton akan merasa bosan, jika mereka hanya membuat video random dan tidak jelas,
“Suatu saat otak mereka akan juga panas, makanya kita ingin buat yang agak melenceng dulu, ketika sudah lama, kita akan balik lagi ke hal random. Rencana kedepan, kita mau fokus ke YouTube, mulai februari. Di Titktok tidak sesering dulu. Kita sekarang persiapan menuju kesana. Tetapi tetap kita upload,” sebutnya.
Adanya team dan keberhasilan yang didapat sekarang, Yohan berharap agar teamnya bisa lebih solid dan ingin followersnya bertambah, serta followers lama dapat tetap bertahan dengan four_mica.
“Sebenarnya penonton setia yang mendorong video kita agar viral, bukan dari penonton baru. Soalnya followers lama, biasanya nonton sampai habis dan membantu algoritma Tiktok sendiri. Harapan saya, mau nambah followers yang setia dengan kita. Serta YouTube bisa jalan dan tim yang saat ini harus lebih solid,” tutup Yohan. (jel/fat)