Jakarta (pilar.id) – Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan memaparkan temuan survei terkait perekonomian nasional. Dalam survei terbaru mereka disebutkan, mayoritas responden menilai ekonomi nasional dalam keadaan negatif.
“Ekonomi nasional dinilai positif oleh 26,3 persen, lebih banyak yang menilai negatif 36,7 persen, yang menilai sedang 34,8 persen,” kata Djayadi, di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Dia menjelaskan, jika melihat tren ekonomi nasional dari Januari-April 2023 memang banyak yang menilai negatif. Namun, Djayadi mengatakan, tidak mengalami pemburukan.
“Artinya yang menilai negatif cenderung stabil, begitu juga yang menilai positif. Artinya ekonomi nasional pemburukan, tapi tidak juga mengalami perbaikan posisi persepsi positif yang signifikan,” kata dia.
Meski demikian, dalam survei ini juga memotret mayoritas responden mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, yakni mencapai 76,8 persen. Sedangkan yang kurang puas hanya 16,8 persen dan 2,9 menyatakan tidak puas sama sekali.
“Dan kalau kita lihat trennya selama 3 bulan terakhir itu tingkat kepuasan kepada presiden stabil di angka 75-76 persen, dibandingkan tahun sebelumnya cukup konsisten mengalami peningkatan,” kata dia.
Untuk diketahui, LSI melakukan survei selama 31 Maret-4 April 2023. Survei dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Adapun margin of error survei diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. (ach/hdl)