Jakarta (pilar.id) – Di tengah kondisi perkotaan yang tidak memiliki banyak lahan terbuka, urban farming jadi salah satu solusi yang coba dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan pangan masyarakat.
Salah satu upaya pengembangan urban farming ini dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Di atas tanah seluas 200 meter persegi, masyarakat Cilangkap menanam sayuran kangkung. Hasilnya, pada Selasa (17/1/2023) pagi tadi, warga Cilangkap berhasil memanen 90 kilogram kangkung dari urban farming tersebut.
Lahan urban farming tersebut tepatnya berada di Jalan Sumur Manggis, RT 05/06, Kelurahan Cilangkap, Cipayung.
Proses pemanenan kangkung di lahan urban farming tersebut dipimpin oleh Camat Cipayung dan diikuti oleh 33 personel dari Kader PKK, Jumantik, Dasawisma, PPSU, Satpol PP, Pengurus RT/RW, LMK serta ASN kelurahan dan kecamatan setempat.
Panen ini dilakukan setelah usia kangkung mencapai 25 hari sejak masa tanam. Hasilnya kemudian diproses dalam bentuk ikatan dan dijual oleh Kader PKK.
“Hasil panen hari ini total ada 170 ikat kangkung yang dijual seharga Rp450 ribu. Uangnya untuk operasional urban farming serta membeli bibit,” terang Pelaksana (Plt) Lurah Cilangkap, Eddy Sofyan Latief.
Lahan urban farming di RT05/06 ini menurut Eddy bukan satu-satunya yang ada di Kelurahan Cilangkap. Hampir setiap RW di Cilangkap saat ini disebut sudah memiliki lahan urban farming sendiri-sendiri.
“Dan semuanya produktif. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam program penghijauan di wilayah masing-masing,” kata Eddy. (fat)