Pontianak (pilar.id) – Beberapa minggu terakhir warga Kalimantan Barat dikhawatirkan akan kelangkaan minyak goreng serta harga yang cukup tinggi. Meski belum lama ini pemerintah telah menetapkan satu harga, namun beberapa retail termasuk pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak serta beberapa Kabupaten/kota lainnya tidak memenuhi kuota kebutuhan minyak goreng.
Warga mulai mengeluhkan hal ini terutama terhadap harga minyak goreng yang tak kunjung turun. Salah satu warga di Jalan Gajah Mada Pontianak, Henny mengaku jika dipasar tidak semua harga sama, seperti harga minyak premium, sederhana maupun curah. Meski demikian untuk dagangannya, ia terpaksa membeli harga minyak premium dengan harga yang cukup tinggi.
“Yang dua liter saja mau Rp40 ribu lebih, kalau curah murah hanya kan tidak semua warung dan pasar menyediakan. Baru sebentar sudah habis,” sesalnya, Kamis (24/2/2022).
Menampung banyaknya keluhan warga tidak saja di Kota Pontianak, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kalimantan Barat (Kalbar) Syarif Kamaruzaman menegaskan pihaknya bersama Satgas Pangan Kalbar akan merazia beberapa ritel dan distributor minyak goreng yang ada di Kalbar. “Kita akan melakukan Razia dan akan menindak bagi penimbun yang buat kita repot,” tegasnya kepada pilar.id, Kamis (24/2/2022).
Iapun meminta seluruh pihak dapat memberikan kabar yang menyejukkan tentang ketersediaan stok minyak goreng di Kalbar. Sebab ia memastikan ketersediaan minyak goreng di Kalbar saat ini mampu memenuhi kebutuhan 70 persen masyarakat Kalbar.
“Hitungan pangan stok itu cukup, diskusi kita punya pabrik Wilmar hanya bisa memenuhi kebutuhan 70 persen dari Kalbar. Kebutuhan orang di Kalbar perbulan 0,76 liter perbulan dan setahun 10kg perbulan,”
paparnya.
Iapun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalbar agar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan
panik buying. Sehingga ketersediaan stok minyak goreng di Kalbar tetap aman menjelang hari ramadhan dan idul fitri.
“Kita memenangkan masyarakat bahwa akan berlaku harga ini sehingga tidak terjadi kepanikan. Dan stok aman sampai hari raya keagamaan,” urainya. (dinaprihatini)