Jakarta (pilar.id) – Gempa bumi di Cianjur Jawa Barat berkekuatan M 5,6 telah memporak-porandakan ratusan rumah penduduk dan puluhan infrastruktur. Termasuk, sebanyak 31 pondok pesantren (ponpes) di Cianjur yang turut memgalami kerusakan.
Merespons hal tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf meminta Kementrian Agama (Kemenag) segera mengambil langkah cepat memulihkan infrastruktur pendidikan madrasah dan ponpes di Cianjur.
Menurut Bukhori, pemulihan pendidikan di Cianjur tidak kalah penting dari proses pemulihan kondisi para korban terdampak gempa bumi. Sehingga, keduanya juga harus dijalankan beriringan.
“Kami mendapati pemandangan yang memilukan selama terjun ke lapangan. Banyak bangunan madrasah dan pesantren yang terdampak gempa mengalami kerusakan parah. Ada yang seluruh atapnya rubuh, hingga seluruh bangunan nyaris hancur berkeping-keping dan hanya menyisakan beberapa tembok dan plang,” ungkap Bukhori, di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Bukhori mengatakan, Kemenag bisa menggunakan sumber anggaran dari Ditjen Pendis atau hasil dari penyesuaian anggaran dari satuan kerja lain. Sumber pendanaan untuk membangun kembali madrasah dan pesantren yang rusak juga bisa melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Dia menambahkan, jika ada regulasi yang menghambat, Komisi VIII DPR siap membantu agar program tersebut dapat segera terlaksana dengan baik. Lebih lanjut, Bukhori menekankan, pemerintah tidak boleh membiarkan hak anak atas pendidikan terabaikan terlalu lama akibat bencana.
“Memulihkan ruang belajar mereka, memberi mereka kesempatan untuk kembali mengakses kebutuhan bermain dan belajarnya. Sehingga diharapkan bisa menjadi terapi agar mereka bisa pulih lebih cepat,” jelas Bukhori.
Politikus PKS ini juga berharap Kemenag dapat memberikan santunan kepada santri yang menjadi korban terdampak. “Santunan bagi para santri yang menjadi korban terdampak sebagai bentuk kepedulian dan pemuliaan pemerintah terhadap para calon ulama-umara yang akan membimbing umat di masa depan,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, ponpes yang mengalami rusak parah serta memakan korban jiwa terdapat di sejumlah lokasi Kabupaten Cianjur. Lokasi tersebut antara lain berada di Ponpes Alhumaidiyah Benjot Cugenang (1 orang), Ponpes Riyadul Alfiyyah Benjot Cugenang (1 orang), Ponpes Nurul Hidayah Alkhodijiyah Rancagoong Cilaku (1 orang).
Kemudian, Ponpes Ibnu Izzuddin Cibeleng Gekbrong (4 orang), Ponpes Al-Maruf Warung Jengkol Cugenang (1 orang), dan Ponpes Babakan Renyom Nagrak Cianjur (1 orang). Terakhir, ponpes yang santrinya banyak meninggal dunia, yaitu Tarbiyah Shibyan Mangunkerta Cugenang sebanyak 21 orang. (ach/fat)