Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi IV DPR RI Hanan A Rozak mengatakan, pada 2023 hendaknya program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lebih banyak memperhatikan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Menurut Hanan kerusakan hutan sebagian besar disebabkan oleh masyarakat yang masuk ke kawasan hutan karena kepentingan ekonomi.
“Sehingga banyak sekali, terutama di hutan lindung dengan adanya pengolahan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), kemudian KPH-nya tidak didukung oleh dana operasional yang cukup, sehingga banyak sekali kami mendapat laporan adanya penebangan kayu secara ilegal,” kata Hanan, di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Hanan mengatakan, KLHK semestinya membuat program yang lebih menyadarkan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Mereka perlu dilibatkan agar memiliki rasa tanggung jawab, baik turut menjaga maupun mengawasi, termasuk ikut berpartsipasi membangun kawasan hutan.
Hanan juga menyoroti soal kebakaran hutan yang kerap terjadi di Indonesia. Dalam hal pencegahan, masyarakat perlu diedukasi agar turut berpartisipasi untuk menjaga hutan dari kebakaran. Menurut Hanan, meskipun menghadapi tahun basah, tetapi KLHK perlu mengantisipasi terkait fenomena perubahan iklim El Nino yang kemungkinan akan terjadi tahun depan.
“Tidak tertutup kemungkinan tahun depan, 2023 atau 2024 ini akan terjadi,” kata Hanan.
Sementara itu, Anggota Komisi IV Luluk Nur Hamidah berharap KLHK dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pemenuhan kualitas lingkungan terutama di sekitar kawasan hutan. Jangan sampai, kata Luluk, masyarakat di sekitar kawasan hutan justru paling miskin.
“Dan terlestarikan juga kemiskinannya itu. Jadi hutannya lestari, tapi kemiskinannya lestari. Nah ini satu paradoks yang terus menerus kita ingat,” kata dia. (ach/din)