Yogyakarta (pilar.id) – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan bahwa potongan tubuh mahasiswa berinisial R, korban mutilasi di Sleman, telah ditemukan di lima lokasi sejak penemuan pertama pada hari Rabu (12/7/2023) lalu.
“Potongan tubuh yang telah ditemukan berada di lokasi kejadian awal, kemudian kemarin kami menemukan satu potongan kepala dan beberapa potongan tubuh lainnya. Total ada lima lokasi,” kata Kombes Pol FX Endriadi, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY dalam keterangannya di Sleman, Minggu (16/7/2023).
Endriadi menjelaskan bahwa potongan tubuh yang telah ditemukan sejauh ini meliputi tangan kiri, dua potong mata kaki, dan dua potong tubuh lainnya yang tidak berbentuk lagi.
Selain itu, ada juga potongan tubuh lainnya seperti kepala yang ditemukan setelah polisi melakukan interogasi terhadap kedua pelaku dengan inisial RD dan W. Kedua pelaku tersebut merupakan warga DKI Jakarta dan Magelang yang ditangkap di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/7) malam. “Mereka berusaha melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap tanpa perlawanan,” tambah Endriadi.
Berdasarkan proses identifikasi potongan tubuh di RS Bhayangkara dan pengakuan kedua pelaku, polisi dapat memastikan bahwa korban adalah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang berasal dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Korban dengan inisial R ini sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang hilang di Polsek Kasihan, Bantul.
“Saat perjalanan dari Bogor ke sini (Mapolda DIY), kami melakukan interogasi terhadap kedua pelaku untuk mengetahui di mana mereka membuang potongan-potongan tersebut,” ujar Endriadi.
Endriadi menyebut bahwa korban dan kedua pelaku saling mengenal. Dugaan sementara, R dieksekusi oleh RD dan W di sebuah rumah kost di daerah Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. “Pelaku bukan mahasiswa. Salah satu pelaku bekerja sebagai karyawan kuliner di Jogja, sementara pelaku lainnya adalah penjual kue,” jelas Endriadi.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif kedua pelaku dalam melakukan tindakan kejahatan tersebut. Mereka juga sedang mencari sisa tubuh korban yang masih belum ditemukan serta menyelidiki penyebab dan waktu kematian korban.
“Kami masih mencari potongan tubuh yang belum ditemukan dan kami akan mengungkapkan secara jelas mengenai kasus ini,” tutup Endriadi. (mad/hdl)