Jakarta (pilar.id) – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menilai, kenaikan kasus positif dan aktif perlu diwaspadai. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat mulai kembali meningkat.
Per hari ini, Rabu (13/7/2022), penambahan kasus covid-19 di Indonesia kembali mencatatkan angka tertinggi. Kasus covid-19 kembali bertambah 3.822. Sementara positivity rate mingguan juga mengalami kenaikan. Positivity rate pada pekan kedua Juli 2022 mencapai 5,12 persen. Angka tersebut melewati standar WHO.
“Kabar baiknya meskipun kasus aktif positif dan positivity rate meningkat, kasus kematian tidak mengalami kenaikan signifikan. Namun itu adalah nyawa yang tidak bisa kita hiraukan,” kata Wiku dalam konferensi persnya yang disaksikan melalui YouTube BNPB.
Adapun, Pulau Jawa dan Pulau Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian. Penularan masih terpusat di Jawa dan Bali. Di dua pulau tersebut, pergerakan aktivitas masyarakat terjadi paling banyak dan besar.
Dia mengingatkan bahwa kegiatan masyarakat sudah dilakukan dalam jumlah besar. Maka masyarakat harus bertanggungjawab untuk menerapkan pola hidup bersih atau sehat.
Kata dia, masyarakat harus tetap menggunakan masker dengan disiplin dan rajin mencuci tangan. Ia memohon agar masyarakat menjadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Itu sebagai upaya memastikan semua masuk tetap dalam kondisi sehat.
Selanjutnya yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah vaksinasi booster. Sayangnya, kata Wiku, perkembangan vaksin booster cenderung stagnan. Dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali mencapai 58 persen. Disusul DKI Jakarta dan daerah lainnya.
“Daerah harus mempercepat cakupan vaksinasi booster dan kedisiplinan protokol kesehatan. Jika ini dilakukan secara kolektif maka, Indonesia dapat mencapai ketahanan kesehatan masyarakat yang sangat tinggi,” tegasnya. (her/hdl)