Jakarta (pilar.id) – Gempa bumi kembali mengguncang Pulau Bali pada Rabu (14/12/2022) sore tadi. Gempa tersebut, terjadi sebanyak dua kali masing-masing pada pukul 15.39 WITA dengan kkuatan magnitudo 4,4 dan pada pukul 15.40 WITA dengan kekuatan magnitudo 4,5.
Gempa yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan dengan kekuatan guncangan yang juga mengalami kenaikan, membuat masyarakat di Pulau Bali khususnya di Kabupaten Karangasem mengalami kepanikan.
Hal tersebu, diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Ida Ketut Arimbawa saat menjalani wawancara daring Teropong Bencana.
“Jadi sore ini ada dua kali guncangan gempa, sehingga menimbulkan kepanikan bagi warga kami, khususnya yang dekat dengan titik gempa yaitu di wilayah Kecamatan Kubu, Desa Tianyar, Kabupaten Karangasem,” kata Ida, Rabu (14/12/2022).
Dalam kaitan itu, katanya, BPBD Karangasem telah berkoordinasi dengan BMKG untuk informasi potensi tsunami, dan dengan cepat memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap tenang di rumahnya masing-masing, dan selalu berada di tempat yang aman.
“Dampak gempa tadi sore, Rumah Sakit Balimed yang pada Selasa (13/12) malam pasiennya sudah masuk semua ke ruangan masing-masing, ternyata hari ini berhamburan lagi keluar,” katanya.
BPBD Karangasem telah mengimbau untuk dipasangkan tenda-tenda di sekitar rumah sakit untuk antisipasi bahaya terburuk. Namun saat ini belum ada pergeseran pasien rawat inap ke tenda pengungsian di Rumah Sakit Balimed maupun di rumah sakit umum.
Selain itu, kata dia, sumber gempa masih di wilayah timur laut Karangasem, yakni area Pantai Kubu, kurang lebih 14 km di lautan dan kedalamannya masih juga 10 km.
“Jadi masyarakat di wilayah Kecamatan Kubu, khususnya Desa Tianyar, memang masih ada sesar gerak yang terjadi pada gempa 2001. Mereka masih sangat trauma pada kejadian ini,” katanya.
Sehingga BPBD Karangasem mengarahkan jika masyarakat tidak merasa nyaman berada di dalam rumah, untuk bergeser ke tempat-tempat bale bengong di wilayah Tianyar, demikian Ida Ketut Arimbawa. (fat)