Surabaya (pilar.id) – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) menyelenggarakan acara wisuda Sarjana Strata Satu (Sarjana Penuh) ke-27 di Gedung Dyandra Convention Hall Gramedia Expo pada Sabtu (2/12/2023).
Dalam kesempatan itu sebanyak 74 mahasiswa Program Studi Komunikasi dengan peminatan Digital Journalism and Broadcasting serta Digital Public Relations dinyatakan resmi meraih gelar sarjana.
Wisuda ini tidak hanya menjadi momen penghargaan bagi para lulusan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mendengarkan pandangan tentang transformasi digital dari Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, yang menyampaikan orasi ilmiah atas nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tema wisuda, Creative and Innovative With Excellent Quality, menggambarkan semangat dan komitmen untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif dengan kualitas unggul.
Dalam orasinya, Sherlita mengungkapkan komitmen pemerintah Jawa Timur untuk terus melakukan transformasi digital guna meningkatkan layanan publik berbasis digital.
Menurut Sherlita, transformasi digital di Jawa Timur memiliki peran penting dalam meningkatkan indeks kemerdekaan pers. “Indeks kemerdekaan pers di Jawa Timur pada tahun 2023 meningkat menjadi 76,55 persen, jauh di atas rata-rata nasional,” ungkapnya.
Sherlita menekankan bahwa transformasi digital di Jawa Timur harus dilakukan secara konsisten melalui penguatan kebijakan, peningkatan kapasitas SDM, optimalisasi infrastruktur, pengendalian pembangunan aplikasi, dan pembangunan budaya digital.
Jawab Tantangan Zaman
Ketua Dewan Pembina YPWJT, Dr. Drs. Suprawoto, M.Si., juga memberikan sambutannya, menyoroti tantangan dan peluang di era industri digital yang dinamis. Suprawoto mendorong lulusan untuk mengaplikasikan kreativitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan pekerjaan yang cepat.
Dalam orasinya, Suprawoto mencermati urgensi lembaga pendidikan dalam mengantisipasi perubahan di era digital. World Economic Forum (WEF) telah memperingatkan bahwa sekitar 39 persen pekerjaan akan hilang atau berubah pada periode 2015-2020, dan prediksi ini terbukti benar.
“Pekerjaan yang mengalami perubahan signifikan melibatkan berbagai sektor, dan lembaga pendidikan seperti Stikosa AWS dengan langkahnya membuka jurusan Bisnis Digital dan Data Science menjadi contoh antisipatif terhadap perubahan yang terus berlangsung,” ungkap Suprawoto.
Langkah ini diapresiasi sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan zaman, dan pendidikan tinggi di Stikosa AWS terus berbenah untuk tetap relevan dan memenuhi kebutuhan industri. (hdl)