Jakarta (pilar.id) – Meningkatnya jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak hanya berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi, juga memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Bahkan bisa menjadi tempat bernaung anak-anak putus sekolah, dan penyandang disabilitas. Potensi ini ditelah dibuktikan oleh pelaku UMKM yang ada di Kota Ternate.
Adalah UMKM bernama Serba Usaha Ternate Local Product yang dalam kerja-kerja produksinya, memberdayakan anak-anak putus sekolah, perempuan dan penyandang disabilitas.
Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. Bahkan, Bintang juga sempat berkunjung dan melihat langsung kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh UMKM Serba Usaha Ternate Local Product ketika melakukan lawatan ke Provinsi Ternate.
“Saya berharap perempuan pelaku usaha dapat semakin aktif dalam memajukan UMKM dan turut memajukan perekonomian di lingkungan sekitarnya sehingga perempuan lainnya dapat menjadi agen pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Dimulai dari hal terkecil di lingkungan terdekat, baik itu dalam lingkungan keluarga, pertemanan, pekerjaan maupun kehidupan bermasyarakat secara lebih luas,” ujar Menteri PPPA melalui siaran pers, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Pihaknya sangat mendukung pemilik UMKM tersebut karena tidak hanya memajukan perekonomian di daerahnya, namun turut memberdayakan penyandang disabilitas, terutama perempuan dan anak putus sekolah.
Serba Usaha Ternate Local Product adalah UMKM yang dikelola oleh perempuan penyandang disabilitas, Nurjannah.
Nama merk usaha ini adalah Mayana EcoPrint dengan produk garment/ konveksi dan kerajinan tangan seperti tas kulit, tas kanvas, baju, blouse dan sepatu.
Serba Usaha juga mengembangkan merek Chalumpunk dengan produk berupa olahan makanan dan minuman herbal.
Selain menjadi pelaku wirausaha, Nurjannah juga aktif memberdayakan kaum rentan dengan cara merekrut penyandang disabilitas, anak putus sekolah dan para janda dalam menjalankan usahanya.
Nurjannah juga aktif menjadi pengajar sukarela di Sekolah Luar Biasa (SLB). (fat)