Tulungagung (pilar.id) – Sebanyak 200 realwan yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat melakukan bersih-bersih pantai di Pantai Gerangan, Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dilakukan pada Minggu (18/9/2022) dalam rangka memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia atau World Clean up Day (WCD) 2022.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Komunitas Persota Mania Tulungagung dan mendapat perhatian yang cukup luas dari masyarakat. Sehingga, ada banyak relawan yang secara antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya harap dari aksi ini, kita semua relawan bisa merefleksikan kehidupan selaras dengan alam di kemudian hari. Apa yang dilakukan ini bisa menjadi kebaikan di kemudian hari,” kata Erik Yuris, selaku koordinator WCD Tulungagung 2022.
Di masa musim penghujan, sampah di Pantai Gerangan ini memang selalu menumpuk. Menurut keterangan dari Ketua RT setempat, Hartono, hal tersebut terjadi karena sampah-sampah tersebut merupakan kiriman dari pantai dan laut sekitar selatan Tulungagung.
Sampah-sampah tersebut berakhir di Pantai Gerangan akibat terbawa ombak yang semakin besar ketika musim hujan. Hartono pun merasa senang dengan kegiatan bersih pantai tersebut karena selain membuat lingkungan sekitar Pantai Gerangan menjadi lebih bersih, juga membuat hewan laut di sekitar pantai tak terganggu oleh sampah plastik.
“Permasalahan sampah plastik di laut juga perlu menjadi perhatian, saya pernah melihat sendiri lumba-lumba mulutnya terlilit plastik. Saat itu lumba-lumba mendatangi kita, lalu kita tolong,” kisahnya.
Selain itu, Azis selaku Manager Program Advokasi dan Litigasi Ecoton meyampaikan bahwa relawan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 31 karung dengan berat total 151 Kg.
“Dapat kita ketahui bahwa sampah yang mendominasi adalah kemasan sampah plastik sekali pakai seperti, sachet, sedotan, styrofoam, botol plastik dan kemasan mie instan,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini, relawan melakukan kegiatan brand audit atau audit merek sampah yang sudah dikumpulkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui produsen mana saja yang mencemari pantai Gerangan.
Setelah itu, hasil dari brand audit akan ditindak lanjuti ke beberapa produsen yang telah mencemari pantai. Dalam brand audit, didapati 5 produsen yang paling banyak ditemukan yaitu, Unilever 46.6 persen, Wings 32.1 persen, indolakto 9.8 persen, indofood 5.7 persen dan Danone 5.7 persen.
Atas hasil yang didapat, Harun selaku inisiator kegiatan ini mengatakan, jika ke lima produsen mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola produksi kemasan atau barangnya yang sulit terurai di alam,
“Seperti yang diamanatkan dalam pasal 15 UU 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Baiknya pemerintah dan perusahaan harus berkolaborasi untuk mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat,” pesannya. (jel/fat)