Yogyakarta (pilar.id) – Aksi kawanan yang diduga klitih terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dari keterangan yang dikumpulkan, aksi tersebut terjadi pada Selasa (7/2/2023) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB.
Istilah klitih merupakan sebutan kejahatan jalanan yang kerap terjadi di DI Yogyakarta yang umumnya para pelaku klitih masih berusia pelajar remaja.
Dalam rekaman yang diunggah akun twitter @mhmmdyusuffff, berawal dari kejar-kejaran, dan di sisi timur Titik Nol Kilometer tepatnya berada di samping Monumen Serangan Umum 1 Maret terjadi perkelahian antara segerombolan pelaku dan korban.
Setelah berlari ke arah barat, terdapat tiga pelaku dengan dua pelaku berboncengan membawa senjata tajam dan berusaha membacok seorang pemuda berpakaian hitam menggunakan helm yang tengah berlari.
Senjata jenis celurit tersebut mengenai kepala korban, beruntung korban masih menggunakan helm. Setelah korban berlari, ketiga pelaku tersebut berboncengan dan meninggalkan salah satu motor.
Tak berapa lama, datang empat pelaku yang berboncengan, dan merusak motor menggunakan senjata tajam jenis samurai.
Di samping itu, viralnya kembali kasus klitih di Kota Yogyakarta membuat warganet geram dan meminta kepolisian segera mengusut kasus tersebut. Terlebih terjadi di sumbu filosofi dimana menjadi tempat keramaian, pusat kota dan area banyak kamera pemantau.
“Kalau nggak ketangkep mending dilepas aja semua CCTV yang ada di Nol Kilometer terus ditutup aja tuh Nol Kilometer sebagai tempat wisata. Udah nggak ada rasa aman lagi, istimewa istimewa mukamu istimewa,” cuit akun @DickensZhar***, Rabu (8/2/2023).
“Kok bisa kejadian begini di pusat kota? Mereka nggak takut terang-terangan karena bertahun-tahun merasa aman jadi kriminal,” ucap akun @xylan**
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul SR mengungkapkan pihaknya tengah menindaklanjuti video yang diduga kejahatan jalanan di kawasan sumbu filosofi tersebut.
“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, mohon doa dan dukungannya segera diungkap secepatnya,” terangnya. (riz/hdl)