Malang (pilar.id) – Sekitar 30 orang terdiri dari beberapa komunitas, seperti Ecoton, Envigreen Society, Paragon Technology And Innovation, River Warrior, Brigade Evakuasi Popok melakukan kegiatan Bersih Sungai dan Brand audit di Kali Metro, Malang, Sabtu (28/5/2022).
Berdasar keterangan Koordinator Komunitas Envigreen Society Alaika Rahmatullah, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah yang ada di Kali Metro, serta mengetahui jenis produk yang paling berkontribusi dalam pencemaran sampah di kali tersebut.
Ia juga menyampaikan, bahwa produsen harus bertanggung jawab atas produk yang dihasilkannya sesuai dengan pasal 15 Undang Undang 18 Tahun 2008
Melihat hal itu, Ecoton bersama beberapa komunitas lain membuat solusi yang akan mereka dorong, yaitu untuk produsen, agar lebih memperhatikan produk yang di hasilkan, karena banyak dijumpai kemasan sachet yang menyangkut di pohon.
Sedang untuk pemerintah, mereka menyampaikan, agar pemerintah segera membuat peraturan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai
“Untuk warga, kita berikan edukasi dan sosialisasi agar lebih bijak mengelola sampah dan melakukan pemilahan sampah dari rumah,” ujar Alaika Rahmatullah.
Dalam melakukan kegiatan ini, mereka menggunakan metode Transek sampah, dengan transek ukuran 1 meter persegi dengan panjang area 15 meter.
“Kami memilih Kali Metro, karena kawasan ini sering menjadi tempat buangan sampah dan di bagian hilir akan masuk ke bendungan karangkates yang mengalir ke wilayah hilir.Lalu kami ambil 15 titik transek, agar bisa mengetahui luasan sampah yang kita ambil,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini berhasil di evakuasi 10 karung sampah dengan berat 103,5 Kg, dengan komposisi sampah, 52 persenPlastik Sachet dan Kresek, sedang 48 persennya sampah pakaian, serta Kain Bekas.
Setelah melakukan timbangan dan penghitungan sampah, ditemukan TOP Brand yang menjadi konsumsi rutin masyakarat sekitar, yaitu Unilever 32 persen, Wings 24 persen, Indofood 20 persen, Garuda Food 12 persen Dan Siantar Top 12 persen.
Adanya penemuan ini, Rafika Aprilianti Peneliti Ecoton mengatakan dampak mikroplastik, merusak estetika sungai, serta menyimpan kandungan berbahaya, seperti Bispenol A dan phalate yang keduany merupakan senyawa pengganggu hormon.
“Mikro plastik juga punya ikatan terbuka secara kimia, bisa mengikat senyawa berbahaya di lingkungan Timbal, Logam Berat, Pestisida dan Deterjen. Jika masuk kedalam tubuh, dapat menggores sel yang ada di dalam tubuh dan bisa memicu menstruasi dini serta kanker,”
Adanya kegiatan ini, Raihan Mahasiswa Universitas Brawijaya, selaku Paranovo Paragon Technology And Innovation mengatakan, jika di kota malang penduduk tidak peduli dengan orang yang membuang sampah.
“Kali Metro banyak titik sampah, maka saya harap dari kegiatan sosial kolaborasi ini agar kota Malang bisa lebih lestari dan bersih,” harap mahasiswa Prodi Manajemen ini. (jel/hdl)