Penajam Paser (pilar.id) – Investasi dalam proyek pembangunan infrastruktur Kota Nusantara, yang terletak di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, diharapkan mencapai Rp45,5 triliun hingga akhir tahun 2023.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menyampaikan bahwa proyek pembangunan Kota Nusantara telah mencapai tonggak bersejarah dengan peletakan batu pertama pada 21-22 September 2023, yang menghasilkan investasi sekitar Rp23 triliun. Tahap kedua, yang berlangsung pada 1-2 November 2023, melibatkan investasi sebesar Rp12,5 triliun.
Total nilai investasi dari tahap pertama dan kedua mencapai lebih kurang Rp35,5 triliun. Untuk tahap ketiga, Bambang Susantono menargetkan investasi sekitar Rp10 triliun.
Proyek pembangunan tahap ketiga melibatkan sejumlah entitas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Selain itu, proyek pengembangan hotel dan properti oleh Jambuluwuk Hotels and Resort, The Pakubuwono Development, BSH Group, serta Indogrosir milik Grup Salim, Balikpapan Superblock (BSB), dan kerjasama supermarket antara Erajaya Group dan Grand Lucky juga turut serta dalam investasi ini.
Pelepasan batu pertama tahap ketiga dijadwalkan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 hingga 15 Desember 2023. Proyek ini juga mencakup pembangunan Kebun Raya dan Reforestasi Hutan IKN, Pusat Suaka Orangutan (PSO) milik Arsari Group, serta Green Movement Sabuk Hijau Nusantara, yang merupakan kampanye crowdsourcing untuk kegiatan reforestasi.
Dengan target investasi yang ambisius ini, diharapkan Kota Nusantara dapat menjadi perwujudan ibu kota negara Indonesia yang baru, modern, dan berkelanjutan hingga tahun 2023. (usm/hdl)